Teks: Wienda Putri Novianty
Foto: Dezeen

Sebuah museum fashion asal Amsterdam kini memiliki salah satu inovasi menarik yang dipastikan tidak akan ditemui di sudut kota manapun. Bernama Fashion for Good, museum fashion satu ini hadir dengan segudang ide menarik yang siap mendobrak stigma negatif lewat kehadiran inovasi bahan baku yang ramah lingkungan. Berlokasi di tengah kota Amsterdam, Fashion for Good akan menyajikan serangkaian inovasi-inovasi mode fashion trendy nan ramah lingkungan.

Lahir sebagai salah satu museum fashion interaktif pertama di dunia, Fashion for Good akan mengajak para pengunjungnya untuk belajar dan memahami bagaimana pembuatan bahan pakaian yang ramah lingkungan. Berorientasi pada substitusi bahan baku fashion, inovasi ini diharapkan mampu berkontribusi secara langsung terhadap kelanjutan perkembangan di bidang fashion maupun lingkungan. Tak ketinggalan, Fashion for Good pun juga mengajak salah satu studio fashion asal New York, Local Projects, untuk turut serta membantu mengubah persepsi pengunjung lewat demonstrasi praktik industri fashion yang ramah lingkungan.

Fashion for Good kali ini hadir dengan koleksi menarik yang dapat dilihat lewat desain milik Stella McCartney yang tampil dengan bahan mikro-organisme rekayasa, dan miselium yang biasanya yang ditemukan pada akar jamur. Adapun, koleksi unik lainnya nampak dari salah satu desain pakaian kulit yang disubstitusi dengan menggunakan apel, glitter yang mudah terurai serta kehadiran teknologi blockchain guna menghasilkan industri fashion yang jauh lebih transparan.

Tentu dengan dibukanya museum ini, setidaknya, dunia fashion mampu menangkis stigma-stigma negatif lewat perkembangan inovasi desain yang berorientasi ramah lingkungan. Menghilangkan gap antara dunia fashion dan industri ramah lingkungan, Fashion for Good sekiranya hadir sebagai permulaan industri fashion yang siap berkontribusi pada keberlangsungan kerja sama dunia fashion dan lingkungan. Sebagaimana yang dihadirkan lewat Fashion for Good, akankah industri fashion lain ikut tergerak mengikuti langkah bijak lewat inovasi desain yang ramah lingkungan?