Eminem Berhasil Menangkis Keterpurukan “Revival” Lewat Album “Kamikaze”
Batu lompatan dari keterpurukannya di album “Revival” yang tak mampu memasuki top 10 hits.
Teks: Wienda Putri Novianty
Foto: culturekings
Lewat akun twitternya, pada 31 Agustus 2018 kemarin, Eminem mengejutkan dunia dengan merilis album terbarunya bertajuk “Kamikaze”. Tanpa pengumuman apapun, album terbaru Eminem berhasil menempatkannya ke chart #1 di Billboard 200. Kamikaze pun secara sukses menjadi batu lompatan Eminem dari keterpurukannya di album “Revival” yang tak mampu memasuki top 10 hits.
Album berisikan 13 trek ini rupanya terbukti berhasil mengilustrasikan kritik Eminem terhadap orang-orang yang menganggap musiknya buruk, terutama opini publik untuk album “Revival”. Lewat “Kamikaze”, ia mencoba mendobrak pandangan publik terhadap karya musiknya dengan menghadirkan materi musik yang lebih kritis dan tegas. Ia pun tak kelewatan mengajak Joyner Lucas, Royce Da 5’9 dan Jessie Reyez untuk membantu mematangkan materinya.
Dibuka dengan single “The Ringer”, Em menyisipkan banyak pesan, mulai dari keadaan skena hip hop masa kini, tanggapan terhadap publik tentang album “Revival”, hingga membidik kembali Donald Trump dengan menjulukinya sebagai Evil Serpent. Terlihat dari kutipan liriknya seperti “I can see why people like Lil Yachty, but not me though”, dan “And say I empathize with the people this evil serpent” . Pembawaan lirik yang secara gamblang dan penuh makian dikemas dengan pesan moral yang menunjukkan kualitas seorang Eminem. Selain “The Ringer” , single “Fall” juga dihadirkan sebagai bentuk kritiknya menanggapi respon buruk publik di album sebelumnya.
Lewat album ini, Eminem dengan sukses menuai kritik positif dengan menghadirkan konsep album yang jauh lebih matang. Pembawaan lagu yang didominasi beat kencang seolah menginterpretasikan kekecewaan Eminem terhadap kegagalannya. Walaupun sempat gagal dengan “Revival”, Eminem membuktikan kualitasnya bermusik lewat album “Kamikaze”.