Who, What, Why: Singgih Kartono
Mengenal Sosok Dibalik Radio Magno, Singgih Susilo Kartono.
WHO
Singgih Kartono, adalah seorang product designer asal Indonesia. Lulus dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1992, di tahun penyelesaian studinya ia mulai aktif dalam pelayanan komunitas dan masyarakat terutama di kampung halamannya, Kandangan dengan cara mengangkat kerajinan setempat dengan menggunakan metode dan bahan kayu lokal dalam pembuatan karya – karyanya. Hal ini mendorong semangat Kartono untuk suatu hari membuka bisnis di sana. Akhirnya, setelah bekerja dan belajar dengan Surya Pernawa, di tahun 1994 ia kembali ke Kandangan dan membangun usahanya sendiri, Magno.
WHAT
Dengan berdirinya Magno, Kartono membuat mainan anak-anak dan produk lain untuk pasar ekspor. Salah satu kreasinya yang paling terkenal, dan telah meraih penghargaan internasional, adalah radio kayu Magno. Namun di awal keluarnya radio ini, Kartono dihadapi masalah yang cukup besar, yakni susahnya memasarkan produk yang berbentuk kuno. Karena itu, Kartono harus memasarkan radionya ini sebagai “collector’s item” yang unik dan tidak biasa ditemukan secara pasaran. Radio Magno pun akhirnya memperoleh sorotan lokal via internet. Hingga ini, radio Magno sudah mendunia, meraih berbagai penghargaan internasional seperti “International Design Resource Award” (IDRA) 1997, dan yang paling baru, Grand Award di “Design for Asia Awards” 2008.
Singgih Kartono kemudian melanjutkan ke projek lain yang juga menggunakan kerajinan setempat. Salah satunya adalah “Santai Furniture”, yang ia buat dengan pengusaha Jerman, Dennis Pluemer. Dengan segala usahanya ini, Kartono telah berhasil mendominasi pasar internasional di Eropa, Australia sampai Selandia Baru dengan kerajinan Indonesia.
WHY
Kesuksesan Kartono dalam menggunakan metode dan materi lokal dalam karyanya, berhasil memperkaya kerajinan daerah. Gabungan desain kontemporer dan pembuatan tradisional dari proyek Magno dan juga Santai Furniture, telah mengangkat produk buatan Indonesia di mata pasar internasional. Selain itu, Kartono juga menggunakan materi dan perajin lokal dalam pembuatan karya – karyanya, dengan itu ia juga telah membantu komunitas dan masyarakat kampung halamannya, seperti yang telah ia inginkan dari tahun terakhir studinya. Maka dari itu, dengan berkembangnya Kartono sebagai seorang product designer dan Magno sebagai usaha lokal, dapat memperkaya terus kerajinan Indonesia dan membantu produk ekspor Indonesia dalam pasar internasional.