Tesk: Wienda Putri Novianty

Foto: Dezeen

Stockholm dikenal sebagai kota cantik di Swedia yang dikelilingi pulau-pulau membentang di sekitarnya. Tak heran jika kota satu ini membutuhkan upaya ekstra untuk bisa menciptakan infrastruktur yang super efisien demi  menghidupi kegiatan di dalamnya. Jembatan berukuran besar pun dijadikan alternatif untuk menghubungkan pulau-pulau di sekitarnya. Pembangunan jembatan yang kerap berorientasikan untuk para pengguna mobil justru membuat akses-akses jembatan ini  tidak berorientasi pada para pejalan kaki. Alhasil, jembatan-jembatan panjang menjuntang justru mempersulit akses pejalan kaki yang perlu mengeluarkan ekstra energi untuk menyebrang.

Visiondivision, unit studio desain asal Swedia berencana untuk menghadirkan inovasi baru yang siap memudahkan para pejalan kaki. Menghadirkan Anders Berensson dan Ulf Mejergren sebagai desainer, Visiondivision siap  menyulap jembatan Tranebergsbron di Stockholm menjadi salah satu jembatan yang merangkap menjadi ruang pejalan kaki, outdoor cinema dan galeri seni. Strategi ini pun dilakukan sebagai upaya desainer untuk memangkas waktu tempuh menyeberangi jembatan Tranebergsbron dari waktu tempuh 15 menit menjadi 3 menit.

Berbentuk menyerupai lengkungan beton, jembatan ini menghadirkan serangkaian pintu menyusuri koridor pilar-pilar beton yang siap menghubungkan dari kota Kungsholmen menuju pinggiran barat Bromma.  Pilar-pilar beton yang berfungsi menyokong tubuh jembatan kemudian dikonstruksikan menjadi ruang multifungsi seperti ruang pameran yang juga merangkap menjadi ruang eksibisi karya seni. Lantai beton berwarna merah siap dihadirkan sebagai petunjuk untuk mempermudah pengunjung menyebrangi jembatan.

Rasanya, inovasi oleh Visiondivision siap dihadirkan untuk menjawab keluhan-keluhan para pejalan kaki di Swedia.  Selain mempermudah akses bagi para pejalan kaki, ruang-ruang kreatif yang dihadirkan mampu memberikan nuansa baru untuk tetap menghidupi skena kreatif di Swedia. Melihat inovasi ini, akankah Stockholm terstimulus untuk merealisasikan jembatan-jembatan yang jauh lebih futuristik?