“The Biopack”, Solusi Biologis Menyenangkan dalam Menghadapi Isu Kerusakan Lingkungan
Alternatif peduli lingkungan di level yang baru.
Teks: Stefano William A.
Foto: George Bosnas
Permasalahan sampah yang makin meningkat tiap harinya membuat berbagai gerakan peduli lingkungan ramai dilakukan. Kesadaran mengenai tahap 5R (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot) untuk meminimalisir pembuangan sampah terlebih lagi plastik yang hanya digunakan satu kali saja mulai dibangun di dalam masyarakat. Bermacam-macam inovasi terkait hal ini juga telah dibuat. Mulai dari penggunaan sedotan non-plastik yang bisa dipakai berulang kali sampai pembungkus minuman yang dapat dikonsumsi dan telah didistribusikan secara massal pada gelaran London Marathon.
Penyumbang sampah plastik terbesar memang datang dari pembungkus plastik. Untuk itu, inovasi selanjutnya dibuat oleh desainer asal Yunani, George Bosnas. Datang dari pemikiran bahwa tahap-tahap dalam pemrosesan sampah plastik memakan waktu panjang juga biaya yang besar, ia merespon lewat kotak pembungkus telur yang dibuat dengan pendekatan unik. Dibuat dari bahan seperti bubur kertas, tepung, sari pati, juga bibit kacang polong, kotak tersebut mampu menampung 4 buah telur. Setelah telur habis digunakan, kotak dapat ditanam dan disiram air agar bibit yang ada di dalamnya bisa tumbuh.
Inovasi ini menjadi sebuah alternatif peduli lingkungan yang berada di level yang benar-benar baru. Dalam penelitiannya, Bosnas mendapati bahwa tumbuhan kacang polong dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah lewat kemampuannya memperbaiki kadar nitrogen atmosfer melalui bagian akarnya. Untuk dapat tumbuh, kotak pembungkus tersebut membutuhkan waktu sekitar 30 hari dan perlu dirawat secara rutin. Sesuai namanya, “The Biopack”, karya Bosnas ini membuka jalan baru agar kita dapat mengambil langkah dengan pendekatan biologis yang menyenangkan ketika menghadapi isu kerusakan lingkungan. Dia juga sukses mendapat penghargaan The Young Balkan Designer 2019 untuk desain produknya ini.