Stanford University Hadirkan Taktil 3D untuk Para Penyandang Tunanetra
Sebuah alat 3D yang memudahkan para penyandang tunanetra dalam melakukan aktivitas.
Teks: Novila Nuramalia
Foto: Stanford
Menggunakan sebuah komputer dan perangkat lunak modern bisa menjadi pekerjaan yang mudah bagi para penyandang disabilitas tunanetra, tetapi tidak untuk tugas-tugas visual yang mendasar seperti desain 3 dimensi (3D). Tim Stanford sedang mengerjakan cara untuk menampilkan informasi 3D, seperti dalam CAD atau program pemodelan, menggunakan tampilan “2.5D” yang terdiri dari pin yang dapat dinaikkan atau diturunkan sebagaimana jenis dari piksel taktil.
Pada sebuah proyek penelitian yang membuat kolaborasi antara mahasiswa pascasarjana Alexa Siu, Joshua Miele dan kepala lab Sean Follmer, mereka berencana akan mengeksplorasi jalan di mana orang-orang tunanetra dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (low vision) dapat menyelesaikan tugas-tugas visual tanpa perlu bantuan dari alat penglihatan. Kabar itu telah dipresentasikan baru-baru ini di SIGACCESS.
Siu menyebutnya dengan perangkat “2.5D,” dikarenakan taktil ini tidak dapat menampilkan seluruh objek untuk benar-benar mengambang di udara. Namun begitu, tampilan taktil ini dapat mengubah bentuk yang ditampilkannya dengan cepat dan lancar, sehingga memungkinkan untuk menampilkan bentuk yang lebih kompleks, dan tentunya menjadi cara mudah bagi penyandang tunanetra untuk memahami bentuk yang ditampilkannya.