Teks: Shadia Kansha
Photo: We Are in The Same Game

Olimpiade semakin mendekat, suasana kemeriahan persaingan semakin terasa di udara. Namun sayangnya, dengan pandemi yang melanda para atlet yang akan berkompetisi harus tetap menjaga semangat walau bangku penonton tidak terisi. Ya, demi memaksimalkan atensi kepada keselamatan para atlet, disarankan bagi para penggemar untuk tidak ikut mengunjungi Tokyo pada Olimpiade bulan Juli nanti.

Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk tetap menjadi suporter dengan cara lain. Salah satu cara kreatif yang bisa kita lakukan adalah berpartisipasi dalam proyek bertajuk “WE ARE IN THE SAME GAME”. Proyek ini menyediakan berbagai kegiatan seni di berbagai belahan Asia untuk saling menjunjung satu sama lain dan menjadi jaringan pertemanan yang berharga. Melalui seni, diharapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat menjadi katalis untuk menyatukan semangat-semangat juang yang tersebar di seluruh dunia.

Sumber: Satu Collective/We Are in The Same Game

Sumber: Tuna Dunn/We Are in The Same Game

Bagi semua yang ingin ikut berkontribusi, silahkan kirimkan karya seni dengan tema “Mengirim dukungan untuk para atlet” kemudian isi formulir yang terdapat di laman resmi we are in the same game. Bagi teman-teman yang tidak ingin berkontribusi tapi ingin tetap berpartisipasi, bisa dengan cara menyebarluaskan karya seni yang telah ditampilkan dengan tagar #weareinthesamegame dan juga #namakreator. 

Lantas siapa sih pihak-pihak di balik proyek ini? Pengelola proyek ini adalah perwakilan-perwakilan dari 5 negara yang bergabung menjadi ubies Consortium. Lima pihak yang dimaksud adalah Shenzhen Fringe Art Center (China), LeBoYe (Indonesia), ubies (Jepang), ELOQUENCE (Korea), dan PRACTICAL Design Studio (Thailand).