Bayam Berhasil Dijadikan Sensor yang Dapat Mengirimkan Email Mengenai Perubahan Iklim
Teknologi baru tersebut diberi nama “plant nanobionics”, dan dianggap sebagai penemuan yang cukup besar.
Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: John Moore / Getty Images
Massachusetts Institute of Technology membentuk sebuah kelompok ilmuwan yang kini telah berhasil menggunakan nanoteknologi untuk merekayasa bayam yang berkemampuan untuk mengirimkan peringatan dalam format email pada manusia tentang perubahan iklim.
“Plant nanobionics” menjadi nama dari teknologi baru ini, para ilmuwan tersebut membuat bayam menjadi sensor yang dapat mendeteksi bahan peledak semacam nitro aromatik. Proses bekerjanya yakni akar dari bayam akan mendeteksi senyawa tersebut, nantinya akan tersalurkan sinyal melalui tabung nano karbon yang mengalir pada daun bayam. Setelah itu kamera inframerah akan menangkap sinyal tadi dan memicu terkirimnya sebuah email peringatan untuk para peneliti mengenai tanda-tanda perubahan iklim.
Eksperimen yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology ini menjadi sebuah penemuan yang cukup besar dalam bidang teknik, dengan harapan ke depannya bisa menyatukan komponen dan sistem elektronik ke dalam tumbuhan.
Profesor Michael Strano, selaku ketua proyek penelitian tersebut menjelaskan, “Plants are very good analytical chemists. They have an extensive root network in the soil, are constantly sampling groundwater, and have a way to self-power the transport of that water up into the leaves. This is a novel demonstration of how we have overcome the plant/human communication barrier.”