Dari Jalanan ke Gedung World Bank, USA
Menyambut IMF-World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober yang akan datang, pengadaan program Voyage to Indonesia merupakan yang dinanti-nanti oleh para seniman Indonesia.
Teks: Livina Veneralda
Foto: Drawmama
Menyambut IMF-World Bank Annual Meeting di Bali pada Oktober yang akan datang, pengadaan program Voyage to Indonesia merupakan yang dinanti-nanti oleh para seniman Indonesia. Program ini akan dilangsungkan di Washington D.C pada bulan April di mana mural para seniman Indonesia akan dipamerkan.
Mural ini secara spesifik mengusung tema Indonesia, misalnya motif Megamendung yang menjadi salah satu elemennya. Adapun 8 orang artis terlibat dalam pembuatan mural yang berjudul “The Wall of Connection” ini, yaitu Rizky Aditya Nugroho, A. A. G. Airlangga, Marishka Soekarna, Muchlis Fahri, Mika, Oldy Jurakli, Yuri Andhika, dan Adi Dharma. Pembuatan mural berlangsung selama 12 jam dan selama itu pula ide, ego, serta karakteristik senimannya disatukan.
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, juga tampak antusias dalam menyambut pameran ini. Baginya, program Voyage to Indonesia adalah kesempatan untuk menunjukkan eksistensi Indonesia sebagai negara multidimensi yang juga merupakan bagian dari dunia. Masing-masing seniman melengkapi satu sama lain dengan cara mereka sendiri, menegaskan bahwa perbedaan sesungguhnya adalah yang mengkonstruksi keindahan.
Mural ini kemudian menjadi suatu leburan dari perspektif senimannya serta cara mereka untuk bercakap-cakap secara visual. Karya ini juga akan dipamerkan di Gedung Jusuf Anwar di Lapangan Benteng, Jakarta, hingga tanggal 14 Maret 2018 sebelum residensinya di atrium utama gedung IMF di Wasington D.C.