Tidak Mau Mengungkapkan Identitasnya, Karya Milik Banksy Dicabut Hak Kepemilikannya
Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa mencabut hak merek dagang Banksy karena ditolak untuk mengungkapkan identitasnya.
Teks: Hanindito Buwono
Foto: Antonio Masiello/Getty Images
Salah satu seniman paling misterius di dunia seni, Banksy, telah menarik perhatian internasional karena anonimitasnya. Seniman yang terkenal karena karya di jalanan ini memiliki salah satu karya dengan harga jual lebih dari $20 juta USD saat di lelang. Namun, Banksy kali ini sedang dihadang masalah atas hak kepemilikan karya seninya.
Menurut The Telegraph, Kantor Kekayaan Intelektual Uni Eropa baru-baru ini mencabut hak merek dagang Banksy atas dua karya seninya, dengan alasan penolakannya untuk mengungkapkan identitasnya.
Karya-karya tersebut antara lain “Girl With Umbrella” dan “Radar Rat”. Perusahaan kartu ucapan dari Inggris, Full Color Black, yang telah menciptakan kembali karya seni Banksy untuk digunakan dalam produk mereka, membujuk kantor Uni Eropa untuk membatalkan merek dagang Banksy. Secara total, seniman tersebut dilaporkan telah kehilangan hak atas empat karyanya, dua karya lainnya adalah “Flower Thrower” dan “Laugh Now”.
Perwakilan Banksy, Pest Control Office Ltd, mengomentari situasi tersebut dalam sebuah pernyataan di situs web mereka:
“Anda dipersilakan untuk menggunakan gambar Banksy untuk hiburan pribadi non-komersial. Cetak dengan warna yang cocok dengan tirai Anda, buat kartu untuk nenek Anda, kirimkan sebagai pekerjaan rumah Anda sendiri, apa pun itu.”
Dilanjutkan dengan: “Tetapi baik Banksy atau Pest Control tidak melisensikan gambar sang seniman kepada pihak ketiga. Harap jangan menggunakan gambar Banksy untuk tujuan komersial apa pun, termasuk meluncurkan berbagai barang dagangan atau menipu orang agar berpikir bahwa sesuatu dibuat atau didukung oleh sang seniman padahal sebenarnya tidak. Mengatakan ‘Banksy wrote copyright is for losers in his book‘ tidak memberi Anda kebebasan untuk salah dalam menggambarkan sang seniman dan melakukan penipuan. Kami sudah memeriksa.”