Telusur Masa Lampau Internet Lewat “The Art Happens Here”
Tentang interaksi antara internet dan penggunanya.
Teks: Wintang Warastri
Foto: New Museum
Dengan internet, tampaknya segala sudut dunia dapat dijelajahi dengan mudah dan instan. Namun jika ada satu bagian dunia yang tampaknya sulit untuk dijamah, adalah masa lampau dari internet itu sendiri atau dikenal juga sebagai web archives. Rhizome, sebuah organisasi seni digital berinisiatif memajang berbagai web archives sebagai karya seni sekaligus pengingat dan pencatat kejadian-kejadian penting melalui pameran berjudul “”. Judul tersebut diambil dari sebuah diagram yang dibuat pada 1997 oleh duo seniman MTAA, yang menggambarkan simbol kilat yang berada di tengah koneksi antara dua komputer. Mereka mengemukakan bahwa terjadinya seni adalah di dalam interaksi yang terbangun, alih-alih di dalam objek itu sendiri. “There’s no object. The whole idea of a net art is based on things coming together in this live way,” ujar direktur artistik Rhizome Michael Connor kepada The Verge.
Berbicara tentang interaksi antara internet dan penggunanya, tentunya tidak lepas dari bahasan tentang informasi dan akses untuk mendapatkannya. Satu karya berjudul “Blind Spot” oleh seniman Cina Miao Ying adalah berbentuk kamus bahasa Cina dengan sekitar 2000 kata yang disensor, menggambarkan bagaimana sekian kata tersebut disensor dari pencarian publik dalam Google pada 2007. Secara tidak disadari, bentuk sensor inipun terjadi dalam pemajangan karya tersebut dalam museum, karena tidak ada terjemahan yang disediakan dalam tulisan Latin.
Terdapat pula “The Distributed Monument, The Material: ISIS” karya Morehshin Allahyari, dimana ia awalnya menampilkan model 3 dimensi dari berbagai artefak asal Iraq yang dihancurkan oleh ISIS pada 2015. Namun kemudian ia mengurangi jumlah model yang ia tampilkan hingga menjadi hanya 1 buah, demi menghindari kesan eksploitasi yang kerap kali dilakukan museum di belahan dunia Barat kepada barang-barang hasil jajahan. Sisa model lainnya tersimpan dalam bentuk data di dalam kartu memori yang disegel dalam 1 karya yang tersisa di pajangan.
Pameran web archives ini juga ingin menelusuri rekam jejak masa lampau dan mencoba menemukan kembali yang hilang, dan sebisa mungkin menghadirkannya kembali. Seperti rekaman tragedi 9/11 di New York, dimana Wolfgang Staehle dengan karyanya “Untitled” tidak sengaja merekam momen ketika menara tersebut ditabrak oleh pesawat, setelah sebelumnya ia hanya ingin membagi foto-foto pemandangan garis langit kota New York lewat webcast selama tiap 3 detik. Juga lewat “Lungs” yang mengangkat fenomena Holocaust di Jerman, dimana Graham Harwood dan Matsuko Yokokoji, lebih dikenal sebagai duo seniman YoHa, memanusiakan data dari pengukuran kapasitas paru-paru para budak pekerja pabrik amunisi Perang Dunia II di Jerman lewat audio suara napas mereka sendiri.
“The Art Happens Here: Net Art Anthology” dipamerkan di The New Museum, New York City, dan masih akan berlangsung hingga 26 Mei.