Paris Kini Memiliki Fluctuart, Museum Seni Street Art Terapung Pertama di Dunia
Museum seni street art terapung yang dinamis.
Teks: Kevina Graciela
Foto: Fluctuart
Di jantung kota Paris tepatnya di kaki Pont des Invalides, sungai Seine terdapat pusat seni street art terapung pertama di dunia bernama Fluctuart yang baru saja dibuka pada tanggal 4 Juli 2019.
Flucutuart merupakan nama yang diambil dari kalimat slogan dari bahasa Perancis “Fluctuart nec mergitur” yang berarti “it rocks but never sinks”, sesuai dengan konsep yang mereka bawa yaitu terapung. Terdiri dari 3 lantai, ruangan serbaguna untuk melakukan pameran sementara, serta tempat untuk menempatkan koleksi permanen, hingga bar/resto di rooftop untuk tempat para seniman bertemu dan bisa bertukar pikiran.
Tentunya Fluctuart yang sekarang menjadi representasi sungai Seine, tampil dengan sangat dinamis. Kehadirannya juga diharapkan oleh Nicolas Laugero Lasserre selaku mitra pendiri dan Direktur Artistik, dapat memberikan ruang untuk semua orang menikmati seni dengan mudah dengan cara memberikan akses gratis untuk pengunjung serta seniman dalam mendistribusikan karyanya.
Sekarang, sudah terdapat 15 karya permanen dari Fluctuart sendiri yang sebagiannya merupakan karya dari Laugero Lasserre dan Boursin. Sedangkan sampai tanggal 22 September terdapat karya-karya salah satu seniman asal Brooklyn bernama Shown yang mengadakan pameran berjudul “Exposition Time Capsule”.
Terlepas dari aturan-aturan yang mungkin kontradiktif dengan standar museum seni street art, yang pasti Fluctuart hadir memberikan ruang agar seni dan manusia bisa lebih dekat. Fluctuart pun dipercaya oleh Lasserre akan menjadi salah satu objek pariwisata yang tidak bisa dilewatkan ketika ke kota Paris.
Apakah Indonesia mampu menyorot dan mewadahi street art seperti Perancis?