Menapaki Penciptaan Seni di Pameran “Intention Please”
Posisi ‘niat’ sebagai suatu hal yang substansial dalam penciptaan sebuah karya seni.
Teks & Foto : Vestianty
Ada segala niatan (intention) yang mendasari seseorang mempengaruhi aksi dan reaksinya. Jika pada karya seni, luapan ekspresi yang dimunculkan juga sudah termasuk dalam bentuk niatan, yaitu sebuah proses yang dilalui seseorang untuk menghasilkan sesuatu dengan pesan di baliknya. Diawali dengan niat, segala penciptaan seni menjadi penting kehadirannya untuk dimaknai. Dan bagaimana kita bisa memahami sebuah karya seni?
Sesuai namanya, tema pameran unik bertajuk “Intention Please!” sedang dilangsungkan di Edwin’s Gallery, Kemang, untuk kembali meninjau hal-hal substansial dalam sebuah karya seni – yang mana di antaranya adalah ‘intensi’ dalam penciptaannya, serta hal-hal terkait dengan proses dan juga nilainya. Dalam konteks seni, niat adalah hal yang paling ditekankan untuk menyampaikan ekspresi, dan kemudian dipahami. Sepanjang proses pengungkapan, posisi niat menjadi sangat penting. Dari sini, diletakkan urgensi mengapa karya seni diciptakan.
Dalam ekshibisi ini, bisa dilihat bahwa ekspresi para seniman seperti Hendra Hehe, Radhinal Indra hingga Resatio Adi Putra, cukup beragam. Terdapat seniman yang mengembangkan objek di atas kanvas yang sudah dibuat sketsa. Beberapa dari mereka pun cenderung tergerak oleh penampilan objek dan makna dari objek itu sendiri. Sedangkan yang lain menulis ekspresi atau perasaan emosional hati mereka. Akumulasi semua ekspresi menunjukkan pendekatan gaya berbeda; pengaturan formal, fantasi/imajinatif, emosi, serta akurasi objektif.
Proses praktik penciptaan atau topik proses kreatif mungkin sudah usang untuk dibahas saat ini – namun demikian, kesimpulan itu terlalu cepat untuk diajukan. Jika melihat kondisi praktik seni masa kini yang banyak merayakan kebebasan, likuiditas, pluralisme, – dan jika pada prosesnya terus mencari identitas kebaruan dari berbagai pendekatan – sangat mungkin ada celah untuk mengungkap niat dalam praktik tersebut. Niat dalam menciptakan sebuah karya seni terkait erat dengan ekspresi. Emosi yang oleh para seniman sering membuat mereka menciptakan suatu bentuk kepercayaan untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui bahasa simbol. Ekspresi tidak hanya tentang emosi, tetapi juga tentang ide. Ide ini, jika sedang dikontekstualisasikan, tidak hanya berorientasi pada ideologi tertentu tetapi juga dapat mengungkapkan praktik penciptaan sesuai dengan kepribadian seniman sepenuhnya.
Meskipun kedengarannya sederhana, cara seniman mengutarakan ekspresi mereka telah menghasilkan sejumlah kejutan bagi kita untuk dipahami sesuai dengan karya seninya. Dalam konteks perkembangan seni saat ini, lewat diadakannya pameran “Intention Please!” diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dunia seni kontemporer di Indonesia.
–
Intention Please!
12-24 Maret 2019
Senin-Sabtu 09:00 sampai 18:00
Minggu 12:00 sampai 18:00
Edwin’s Gallery
Jl. Kemang Raya No.21
Kemang, Jakarta Selatan