Teks: Ratu Intan Mutia
Foto: Hypebeast

Bulan Desember ini, Galeri James Fuentes mempersembahkan pameran tunggal dari seorang seniman yang berbasis di Brooklyn bernama Jamaal Peterman. Berjudul “Grunch in Bed”, Peterman menghadirkan karya-karyanya dalam berbagai media. Pengunjung dapat melihat lukisan, instalasi, dan patung yang menonjolkan kedekatan tubuh “hitam” dan “coklat” sepanjang sejarah Barat. 

Jamaal Peterman terkenal dengan lukisan abstrak-figuratif yang menggambarkan figur realis. Selain itu, imposisi geometris dalam berbagai warna mengingatkan pada masalah sosial-politik seperti pemisahan kelas yang diperkuat oleh komoditas dan kekayaan. Dalam pameran “Grunch in Bed”, Peterman melakukan sebuah navigasi simulasi realitas. Mengutip dari Hypebeast, perwakilan Galeri James Fuentes menyatakan bahwa abstraksi geometris Peterman ini menerangi “realitas absolut” dimana warna dan bentuk mengomunikasikan hierarki ruang, gerakan, serta kelas juga ras. Karya lanskap Peterman adalah refleksi seniman tentang bagaimana tubuh “hitam” dan “coklat” bernavigasi di ruang kota. Nuansa hitam dan coklat menyandikan unsur-unsur tertentu sebagai representasi dari tubuh “hitam”, komunitas, bisnis, dan ekosistem. 

Judul dari pameran ini sendiri merujuk pada alegori modern “Grunch of Giants” karya R. Buckminster Fuller tahun 1983. Fuller menulis tentang pembongkaran kelas menengah yang disengaja, seperti dominasi bahan bakar fosil, konsumsi massal, dan krisis lain yang memiliki pengaruh besar pada umat manusia. Dalam buku tersebut, ia berpendapat bahwa umat manusia akan lebih baik membayangkan masa depannya di luar batasan dan dominasi Gross Universal Cash Heist (GRUNCH) yang kita temukan di dalamnya. 

Karya-karya pilihan Peterman dapat dilihat di pameran tunggal “Grunch in Bed” dan dapat dipelajari lebih lanjut pada situs resmi James Fuentes. Pameran ini dibuka dari 10 Desember 2020 hingga 17 Januari 2021.