Dibalut Busana Vivienne Westwood, FKA Twigs Mengeluarkan Video & Zine Digital
Persona eksentrik serta koleksi busana klasik menghasilkan sebuah karya seni tersendiri.
Teks: Stefano William A.
Foto: FKA Twigs
Melalui single “Cellophane” yang rilis pada April lalu, musisi Tahliah Debrett Barnett, atau lebih terkenal melalui nama FKA Twigs kini mempersembahkan karya turunan dari single tersebut sebagai pernyataan tegas nan modis. Lewat video yang diunggah ke kanal YouTube, Twigs menyanyikan single teranyarnya di antara setiap koleksi berharga di The Wallace Collection, London bersama seorang pemain cello dan penyanyi latar. Ketiganya mengenakan pakaian dari perancang busana kawakan Inggris, Vivienne Westwood. Ada sebuah kesengajaan yang dilakukan oleh Twigs mengenai lokasi dan busananya.
Pakaian yang mereka kenakan diambil dari koleksi musim gugur Westwood tahun 1990 di mana menarik banyak inspirasi dari koleksi-koleksi karya seni Wallace Collection. Twigs mengaku bahwa dia sangat mengagumi sang desainer serta paham betul tentang latar belakang busana itu sehingga merasa sangat gembira mendapat kesempatan seperti ini. Selain membawakan lagunya dan memproduksi video sendiri, ternyata dia juga mengambil gambar lalu diluncurkan menjadi zine digital “AVANTgarden”. Kini telah masuk dalam edisi kelima, zine yang dapat diakses melalui feed Instagram tersebut menampilkan Twigs yang dibalut beberapa jenis pakaian dari koleksi Westwood 1990. Salah satunya adalah korset ikonik dengan gambar seperti lukisan “Shepherd Watching a Sleeping Shepherdess” karya François Boucher. Dia menyatakan bahwa untuk bisa melakukan sesuatu seperti ini baginya adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Dalam proses pengambilan gambar serta persiapan, Twigs dibantu fotografer Roxy Lee dan juga stylist-nya sendiri, Matthew Josephs. Beberapa busana yang dipakai merupakan milik Twigs sendiri dan beberapa yang lain harus dipinjam dari seorang kolektor pakaian. Desain kolase, efek foto khas, serta pakaian model klasik dan persona eksentrik sang musisi menghasilkan gambar-gambar yang bukan sebatas zine tapi menjadi seni tersendiri.