Teks: Gernas Geraldi

Foto: Dia.Lo.Gue Artspace

Komik dikenal dengan buku bacaan anak-anak karena identik dengan tampilannya yang penuh dengan gambar-gambar menarik. Seiring perkembangannya, komik tidak hanya diminati oleh anak-anak saja, melainkan juga ada beberapa orang dewasa yang masih menggemari komik hingga mengoleksinya – namun, yang lebih terkenal adalah komik-komik dari luar Indonesia. Padahal Indonesia sendiri memiliki komik-komik yang tidak kalah dengan komik-komik luar negeri. Melihat hal tersebut, Dia.Lo.Gue Artspace dan Pabrikultur menyelenggarakan Festival Cergam “Komik itu Baik” untuk memperkenalkan dunia komik Indonesia kepada orang-orang.

Dalam festival kali ini, dikhususkan tribute untuk Arswendo Atmowiloto. Beliau memiliki peran penting dalam perkomikan Indonesia, dan perlu dirayakan selayaknya. Acara tersebut akan dibuka dengan diskusi dan konferensi pers dengan tema “Komik Itu Baik, Sumbangsih Arswendo Atmowiloto” yang akan menampilkan pembicara Seno Gumira Ajidarma (budayawan, rektor IKJ) dan Salman Aristo (penulis skenario, Wahana Kreator). Diskusi tersebut akan membahas sumbangsih Arswendo pada perkomikan dan dunia cerita visual Indonesia.

Selain diskusi sebagai pembuka, festival ini juga memiliki banyak acara seperti bazaar, kuliah umum tentang Cergam, artist talk, dan masih banyak lagi. Festival ini juga mendapat dukungan dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Pusat Kajian Naratif Visual IKJ, Tjergam.com, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK), Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan Whiteboard Journal. Selain itu festival ini juga merupakan perluasan dari pameran “Indonesian Comics: Equatorial Imagination” di Brussels sebagai bagian dari Europalia Indonesia 2017-2018. 

Pembukaan dilakukan pada tanggal 28 September 2019 di Dia.Lo.Gue, Jakarta.