Memprediksi Masa Depan di Pameran Terbaru Natasha Tontey
Natasha Tontey akan menggelar pameran bertajuk “ALMANAK” pada tanggal 5-30 Juni mendatang di Yogyakarta.
Teks: Carla Thurmanita
Foto: Natasha Tontey
Salah satu nama kreatif lokal yang dikenal dengan karakter karya yang berani dan kuat secara konteks, Natasha Tontey, akan kembali menggelar pameran bertajuk “ALMANAK” pada tanggal 5-30 Juni mendatang, bertempat di Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat, Yogyakarta.
Pada pameran solonya kali ini, Tontey membahas spekulasi masa depan dan adanya dunia atau kosmik alternatif yang masuk akal. Ide ini muncul pada tahun 2015, ketika Tontey mengumpulkan berbagai jenis ramalan dari sosok perantara, dukun, paranormal dan peramal untuk membangun arsip bersifat masa depan. Dari arsip masa depan inilah dirinya melihat bahwa ramalan-ramalan yang ia temukan masih sangat bergantung pada norma sosial dan struktur kekuasaan yang ada di dalam masyarakat – dan pada akhirnya akan dapat memunculkan pertanyaan-pertanyaan sendiri bagi yang melihat, “Akankah seseorang bisa memprediksi masa depan tanpa intervensi dari perbedaan masa lalu dan masa kini? Dan apa artinya masa depan alternatif bagi seseorang?”
Selain tema, konsep pameran yang dihadirkan pun tidak kalah menarik, karena “ALMANAK” terdiri dari dua bagian; yakni sebuah eksibisi di mana karya-karya terbaru milik Tontey akan ditampilkan, dan serangkaian acara interaktif bernama “Trips” yang dikhususkan untuk publik. Pada saat acara publik inilah Tontey beserta kurator, Syafiatudina akan menanggapi spekulasi dan pertanyaan yang muncul dalam kepala publik terhadap proyek ini.
Dengan bermain dengan beberapa medium dan bereksperimen dengan tema yang jarang dibicarakan sekarang ini, “ALMANAK” bisa dikatakan akan menjadi satu pengalaman baru bagi siapapun yang mengunjungi pameran ini, dengan Tontey mengajak para pengunjung untuk menerka masa depan mereka sendiri. Karena bukankah karya seni yang baik adalah yang bisa memantik sesuatu dalam pikiran penikmatnya?
–
ALMANAK
5-30 Juni 2018
Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat
Jl. Mayjen D.I. Panjaitan No. 41
Mantrijeron, Yogyakarta