Bagaimana awal mula dibentuknya SWG Design?
Dibentuk sekitar tahun 2009 oleh Diaz Hensuk dan IB Charisma sebagai one-stop service studio untuk desain grafis dan juga video. Kemudian pada tahun 2012 bertransformasi fokus hanya kepada desain (seiring berpisahnya IB Charisma yang fokus sebagai video director). Perubahan itu juga berdampak pada nama, yang sebelumnya adalah Swargaloka, saat ini menjadi SWG Design.
Setelah melewati beberapa kali pindah lokasi, tim kecil kami kini menempati studio yang terbuka dan nyaman di daerah Cikajang, Jakarta Selatan.
Apa karakter yang ingin dimunculkan lewat karya SWG Design?
Other than by being honest and make sense, we always try to make it simple, yet bold and effective.
Apakah ada karya yang bisa menjadi representasi karakter SWG Design, baik secara idealisme maupun komersil?
Kami rasa hampir semua karya kami cukup bisa mewakilkan kedua aspek tersebut.
Bagaimana approach dan proses SWG Design terhadap pengerjaan setiap proyek?
Cukup simple, seperti layaknya sebuah studio desain pada umumnya. Dimulai dari mendengarkan, menganalisa, menciptakan, kemudian menceritakan. Kehadiran klien sangat penting dalam semua proses tersebut, tapi tentu dengan aturan main yang sudah disepakati bersama.
Bagaimana SWG Design memposisikan idealisme dalam proyek-proyek yang dikerjakan?
Kami tidak terlalu memusingkan hal itu. Idealisme bisa muncul tanpa dipaksa ketika kami juga dipertemukan dengan klien yang seirama dengan kami, satu visi, dan saling percaya. Bahwa solusi yang kami tawarkan adalah yang baik dan tepat bagi mereka. Biarkan mengalir saja, seiring waktu dikerjakan, dan juga dengan selalu berusaha mengedukasi klien, pasti akan mengarah ke hasil yang diinginkan.
Bagaimana tata manajerial SWG Design dalam mengelola tiap personil desainer grafis?
Studio kami cukup ramping pada saat ini, terdiri dari 1 orang creative director, 3 orang desainer, 1 orang programmer, dan 1 orang admin/finance. Sebagai studio yang ramping, tentu kenyamanan bekerja dan quality control setiap proyek adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.
Bagaimana SWG Design memposisikan esensi karya desain grafis dalam masyarakat?
Peran desain grafis sangat strategis dalam berbagai hal setiap harinya, sehingga menjadi rancu dan mundane. Mulai dari kita bangun pagi, berkegiatan seharian hingga istirahat malam, kita dihadirkan dengan sekian banyak desain grafis tanpa kita sadari. Entah itu botol sabun mandi, kemasan kotak sereal untuk sarapan, koran yang dibaca di mobil, papan marka jalan, aplikasi di smartphone, logo tempat bekerja, hingga tulisan, gambar dan merek yang menempel pada pakaian yang dikenakan.
Walaupun ada dalam keseharian, tetapi desain grafis adalah hal yang masih muda bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu setiap desainer dituntut untuk betul-betul bisa menghadirkan karya yang tepat guna bagi masyarakat, sehingga bisa mengedukasi secara langsung ataupun tidak langsung.
Bagaimana pengalaman SWG Design dalam menjadi bagian dari industri desain grafis di Indonesia?
Selain studio kami tergabung dalam keanggotaan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), menjadi hal yang positif dan menarik ketika kami berkolaborasi dengan sesama praktisi, pendidikan, klien, dan pemerintah. Karena kemajuan industri desain grafis tidak bisa lepas dari 4 aspek tersebut. Agak klise, tapi ibarat sebuah roda mobil, kalau yang satu kondisinya tidak baik pasti mobil tidak bisa jalan mulus, malah bisa jadi mogok.
_
SWG Design
Jl Cikajang No.82B, Keb. Baru
Jakarta 12170, Indonesia
info@swg-design.com