Bagaimana awal mula dibentuknya Literoom?
Awal mula Literoom Design terbentuk bermula dari semangat dan obrolan cemerlang 4 mahasiswa desain grafis di salah satu institut di kota Surabaya, Masagus Arman, Bimo Prakoso, Rachmi Ayu dan Alfany Khanifyana. Kami melihat potensi industri kreatif di Indonesia, khususnya Surabaya yang akan terus berkembang di masa depan. Serta potensi kami yang akan sia-sia dan tidak akan berkembang jika harus bekerja di tempat lain selain di Literoom.
Apa karakter yang ingin dimunculkan lewat karya Literoom?
Literoom belum memiliki karakter tertentu secara visual, namun kami selalu mencoba menghasilkan desain yang segar, sesuai dengan visi dan misi kami. Literoom tetap berpegang teguh pada konsep desain yang sederhana, efisien dan berdampak baik untuk 3 elemen (klien, masyarakat dan lingkungan).
Apakah ada karya yang bisa menjadi representasi karakter Literoom, baik secara idealisme maupun komersil?
Semua karya yang kami tampilkan di situs Literoom merupakan representasi pengembangan karakter dari Literoom, baik itu secara idealis maupun komersil.
Bagaimana approach dan proses Literoom terhadap pengerjaan setiap proyek?
Kami selalu memposisikan diri kami sebagai solusi di mana proses dari pengerjaan proyek kami lalui dengan mendengarkan, berdiskusi dan pengumpulan data mendalam dari klien kami, kemudian dianalisa oleh team internal, brainstorming, menyusun brief dan proses eksekusi. Kami paham bahwa setiap proyek akan menghasilkan desain akhir yang berbeda-beda, karena itu kami tidak hanya menyesuaikan hasil dengan apa yang klien inginkan tetapi juga hasil yang memang mereka butuhkan.
Bagaimana Literoom memposisikan idealisme dalam proyek-proyek yang dikerjakan?
Kami selalu menyisipkan idealisme kami dalam proyek-proyek komersil, yang penting hal tersebut masih sesuai dan pantas dengan kebutuhan proyek yang dikerjakan.
Bagaimana tata manajerial Literoom dalam mengelola tiap personil desainer grafis?
Tim kami berjumlah 10 orang, dengan 5 desainer, 1 programmer dan sisanya fokus pada sistem manajerial dan marketing perusahaan. Biasanya satu desainer, memegang 1 proyek. Jarang 1 proyek ditangani lebih dari satu desainer. Hal tersebut menjadi concern kami agar desainer paham terhadap masalah yang akan dipecahkan melalui solusi desain, agar akhirnya menghasilkan desain yang menggairahkan.
Bagaimana Literoom memposisikan esensi karya desain grafis dalam masyarakat?
Kami selalu memposisikan esensi karya desain kami untuk diterima oleh publik. Sebuah hasil desain akan berhasil tidak hanya dinilai dari segi estetisnya saja namun juga harus bisa mengantarkan pesan kepada target audiensnya. Sehingga dari hasil desain tersebut dapat menjadi proses edukasi perlahan ke publik bahwa desain yang baik tidak hanya cukup tampil menawan saja tetapi juga harus komunikatif dan sebaliknya, untuk menggerakkan masyarakat lebih efektif jika melalui desain yang bagus.
Bagaimana pengalaman Literoom dalam menjadi bagian dari industri desain grafis di Indonesia?
Kami termasuk pemain baru di industri desain grafis, bisa dikatakan kami sekarang baru akan memasuki tahun ketiga umur kami, masih “seumur jagung.” Kami hanya ingin mencoba menciptakan suasana lingkungan desain yang baik, dengan mengedukasi perlahan klien ataupun calon klien kami.
Desain itu krusial, mereka butuh tau prosesnya, sehingga transparansi pada prosesnya itu penting agar mereka paham bahwa menjadi desainer bukanlah sebuah profesi yang mudah. Seiring berjalannya waktu, perkembangan design grafis sudah semakin terlihat kiprahnya, banyak orang paham bahwa desain merupakan esensi penting yang harus ada dalam sebuah proses pengembangan. Apresiasi publik terhadap profesi desain grafis maupun karya desainnya semakin terlihat.
Hal inilah yang menjadi motivasi kami untuk terus berkarya, berkarya dan berkarya menghasilkan desain yang segar namun tetap berguna untuk client kami, masyarakat dan lingkungan. Sebagai desain grafis studio yang masih ‘muda’ dan berapi-api seperti nyalanya api di logo Literoom, mengutip perkataan William Morris, “We determined to do no less than transform the world with beauty.”
Literoom
Perum. Kertajaya Regency F6
Surabaya
literoom.id@gmail.com