Ada banyak proses kreatif yang dapat dilakukan untuk melakukan pencapaian tertentu. Seorang seniman mungkin memiliki proses dan daya kreativitasnya sendiri namun dalam beberapa aspek mereka harus mengatasi kebuntuan dan stagnansi bentuk dan konsep dalam karyanya. Perjalanan kreatif seseorang hingga mampu menelurkan karya yang esensial menyimpan proses yang bermacam-macam. Berikut adalah beberapa proses kreatif yang dijalani oleh beberapa seniman dari berbagai medium.
Competition
The Beatles dan The Beach Boys terlibat dalam rivalitas yang signifikan di tahun 1960-an. Kisah ini diawali saat The Beatles merilis album “Rubber Soul” di tahun 1965. Album ini merupakan awal dari pencapaian dan eksplorasi artistik Beatles, dimana mereka mengalami transformasi dari unit teenage-pop menjadi grup yang lebih instrospektif dan dewasa secara songwriting. Merasa cemburu dengan kualitas album tersebut, pentolah Beach Boys, Brian Wilson merekam proyek ambisius yang nantinya menghasilkan “Pet Sounds”, sebuah album pop dengan visi yang melampaui zaman. Tak mau kalah, The Beatles kemudian merilis “Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band” yang kaya akan jelajah instrumentasi pada bangunan musiknya.
Apa yang bisa dilihat adalah bagaimana kompetisi yang tercipta antara The Beatles dan Beach Boys menghasilkan beberapa album yang hingga kini masih dipuji kualitasnya. Dalam proses kreatif, kompetisi berarti lebih dari sekedar keinginan untuk unggul dan menjatuhkan lawan. Dengan semangat kompetitif, akan muncul karya-karya baru sebagai antitesis dari karya sebelumnya. Dan dengan begitu, kreativitas terus berjalan dan berkembang.
Steal Like an Artist
Fluxcup terkenal dengan humor yang ia tuangkan dalam visual video. Tapi ia mengambil cara pandang yang berbeda pada karya berjudul ‘Eat Like Andy’, dimana ia ia berpura-pura sedang makan burger di sebelah video lain, sebuah replikasi pada karya ‘How to Eat’ karya Andy Warhol yang sekaligus berperan sebagai kritik pada budaya duplikasi.
Pablo Picasso berkata ‘Bad artist copy, good artist steal’, ini memberikan jarak pada praktik plagiasi dan proses mengolah serta memilah konsep dan nilai untuk menghasilkan karya baru. Sejatinya, karya yang telah ada merupakan stimulus dan referensi untuk membangun gairah kreatif. Dengan mengambil referensi yang beragam, proses kreasi yang ‘mencuri’ konsep dapat menghasilkan bentuk baru yang lebih kaya.
Open Mind
Membuka pikiran untuk mencari gagasan-gagasan baru adalah usaha mengembangkan daya kreatif. Mengolah bentuk yang sama secara terus menerus dapat menjadi pemicu rasa bosan dan mengakibatkan stagnansi. Kebuntuan sejatinya adalah kotak yang diciptakan sendiri oleh sang seniman. Gagasan yang out of the box diperlukan untuk keluar dari zona nyaman dan bentuk-bentuk yang berulang.
Picasso sering dijuluki sebagai Raphael ketika masih muda. Kemampuan melukis realisnya sudah setara dengan maestro renaissance sejak masih remaja. Namun, kita mengenal Picasso sebagai pelukis impresionis dengan gaya kubisme. Ini bermula dari nalar Picasso, sebuah usaha menafsirkan kemurnian melukis yang menurutnya berasal dari hasrat kekanak-kanakan. Perenungan nilai atas pencarian kebaruan dilakukan untuk mencari celah kreatif yang baru. Picasso paham bahwa ia tak bisa selamanya melukis bentuk yang ratusan tahun dipertahankan. Dengan menghadirkan tekanan pada bentuk yang lain, ia telah memisahkan teknik dengan nilai pada lukisan. Eksperimentalisme dapat menjadi celah untuk meraba-raba batas kreativitas untuk menghadirkan bentuk baru.
Collaboration
Kolaborasi dan ruang kerja kolektif merupakan kegiatan yang populer akhir-akhir ini. Banyak yang mulai menyadari proses kerja kolaboratif sebagai proses yang produktif. Seorang penulis fiksi berkebangsaan Inggris, Neil Gaiman, selain menghasilkan karya individual juga sering bekerja secara kolaboratif. Ia banyak meminta ilustrator untuk memberi tekanan visual pada karyanya. Salah satu yang paling banyak ia ajak adalah Dave McKean pelukis dan ilustrator yang menggunakan proses kolase dan visual impresionistik. Keduanya telah terlibat melahirkan banyak novel grafis dari sejak 20 tahun lalu. Yang paling terkenal adalah novel grafis Sandman yang diterbitkan oleh DC Vertigo, anak penerbitan DC yang khusus mengangkat dark fantasy atau horror. Di satu sisi Neil membuat cerita dan Dave McKean membuat visualisasi karakter dan cover yang khas dari Sandman.
Kolaborasi yang kuat selalu menyediakan ruang gagasan yang terbuka. Kemungkinan proses kreatif dari banyak orang yang paham medium dan konsep tertentu yang kemudian dipersatukan pada proses kerja kreatif akan menemukan jalur-jalur baru yang menarik untuk dipresentasikan pada karya. Kolaborasi antar disiplin yang semakin sering dipraktekkan kini membuka ruang visual-naratif yang menghasilkan ragam bentuk yang semakin berwarna. Ruang-ruang intermedia dan eksplorasi bentuk yang digagas menyediakan konsep dan gagasan baru yang menyegarkan.
Traveling
Melakukan perjalanan bisa menjadi alternatif mencari inspirasi berkarya. Narasi kuat dalam buku Moby Dick berasal dari pengalaman pribadi Herman Melville ketika mengikuti sebuah pelayaran dengan kapal penangkap paus. Melville secara langsung mengikuti kegiatan yang ia narasikan dan karenanya fasih betul menerjemahkan bentuk kapal dan kegiatan ekstraksi lemak paus. Dalam karya besar itu Melville juga terlihat piawai menceritakan tokoh-tokoh dalam karyanya yang kemungkinan berasal dari pertemuan langsung dengan banyak orang dari berbagai latar belakang.
Ada pepatah lama berkata bahwa kemanusiaan harus dicari dan diinterpretasikan dari berbagai belahan dunia. Perjalanan yang penuh dengan unsur pembelajaran merupakan nutrisi bagi proses kreatif. Ketika proses perenungan nilai mengalami kebuntuan, langkah kaki yang jauh perlu diambil untuk dapat mencari bentuk baru dan cerita yang belum pernah ditemui.
Recycling
Karya yang pernah dibuat di masa lalu bisa jadi bahan untuk kembali memproduksi sesuatu yang lebih baik. Ernest Hemmingway menulis sebuah draft novel berjudul ‘The Sea Book’. Berkas itu ditolak oleh editor Max Perkins karena dianggap terlalu panjang dan gayanya repetitif. Selanjutnya, setelah lebih dari 10 tahun, Hemmingway mendaur sebuah cerita di dalam buku tersebut dan menulis novel pendek The Old Man and the Sea yang membuatnya memenangkan Pullitzer dan Nobel.
Dengan mendaur ulang sebuah karya yang telah lalu, Hemmingway melangkah menuju puncak karirnya dan menjadikan dirinya sebagai pengarang penting dunia. Bukan berarti karya lama yang tidak diapresiasi justru harus dibuang, nilai baru bisa disajikan dengan memilah nilai yang ada pada karya yang usang.
Selain langkah di atas, masih banyak cara maupun contoh lain yang dapat menjadi inspirasi proses kreatif. Salah satu platform yang bisa menjadi wadah dalam menjalani perjalanan kreatif ini adalah Go Ahead Challenge. Dimana di dalamnya terdapat berbagai kesempatan menarik untuk mengembangkan referensi hingga kolaborasi seru dengan sosok dari dunia kreatif Indonesia. Buka GoAheadPeople.id untuk mencari bentuk-bentuk baru dan tantang diri untuk menelurkan karya dengan bentuk dan konsep yang kuat.