Ridhwan Badar
Bagaimana awal mula perkenalan Anda dengan fotografi?
Ini berawal saat orang tua selalu memotret dengan kamera analog pada saat saya masih sangat kecil. Dari sanalah saya mengetahui proses dibuatnya sebuah foto yang akhirnya dipajang di album foto. Dan hal tersebut membuat saya sangat merindukan momen-momen memotret dengan kamera analog. Lambat laun saat SMA saya mulai menggunakan kamera DSLR pinjaman sekolah, dan di sana saya mulai termotivasi untuk selalu memotret. Dimulai dari basic kamera, lalu saya mulai sering untuk stage photography dan akhirnya saya mulai konsentrasi dengan foto-foto eksperimental.
Apa pengertian fotografi menurut Anda?
Buat saya, fotografi adalah sejarah. Maka momen-momen yang tersimpan dalam sebuah foto akan memiliki 1000 cerita dan makna menarik.
Pendekatan seperti apa yang Anda gunakan untuk menciptakan sebuah karya fotografi?
Secara mendasar, fotografi merupakan melukis melalui cahaya. Dari kata “cahaya” lah yang membuat saya terpancing untuk membuat sebuah karya fotografi, sehingga saya selalu bereksplorasi dengan apapun yang memancarkan cahaya.
Bagaimana Anda melihat fotografi yang berkembang dari dokumentasi jadi medium eksplorasi?
Dalam hal ini, fotografi ibarat sampah yang di daur ulang menjadi menjadi suatu bentuk yang berbeda dan memiliki nilai estetika. Jadi dalam proses kreatifnya, untuk membuat fotografi memang bukan sekadar dokumentasi saja, tapi bisa menghasilkan bentuk berbeda atau non-konvensional dengan proses kreatif yang beragam.
Bagaimana Anda melihat pengaruh teknologi terhadap fotografi?
Arus teknologi berkembang dengan sangat pesat dan itu tidak bisa dipungkiri. Seiring waktu, fotografi pun ikut terkena dampak dari arus tersebut. Yang paling nampak adalah, bagaimana cara orang-orang menyampaikan pesan lewat foto. Yang awalnya hanya sekadar menangkap “momen,” kini pesan yang disampaikan lewat foto mulai lebih “personal.”
Contohnya adalah foto selfie atau self-photography, dimana kepribadian pemilik foto lebih ditonjolkan. Beberapa orang bahkan ingin menunjukan kepribadiannya lewat foto yang telah melalui proses digital imaging di Photoshop. “Bahasa” atau penyampaian pesan lewat fotografi yang berubah tersebut, merupakan efek dari kemajuan teknologi yang ada.
Teknologi menawarkan lintas media dalam berkarya, sehingga hasil karyanya tidak konvensional. Bagaimana Anda menggunakan teknologi dalam proses kreatif?
Teknologi sebetulnya hanya sebuah pendukung dalam proses berkarya. Namun yang terpenting bagi saya adalah saya dapat memberikan pesan dari karya yang saya buat.
Bagaimana cara Anda mengeksplorasi karya?
Bagi saya, sebuah karya akan mampu mendapat banyak apresiasi jika banyak pula yang “melihat”. Terkadang tidak bisa didapat dalam waktu singkat dan butuh tahapan. Agar mampu menarik perhatian dalam waktu singkat, maka pilihan yang ada dan daya lakukan adalah dengan menjadi inovatif, membuat karya yang berbeda dengan yang lain.
Hal apa pada teknologi yang Anda rasa bisa membuat fotografi lebih eksploratif?
Saya rasa dengan bermunculannya jenis-jenis lensa dan kamera yang kian beragam. Contohnya adalah action camera dan mirrorless. Kamera sekarang kian menyajikan hasil gambar dengan warna yang lebih tegas, gambar yang lebih tajam serta sudut pengambilan gambar yang lebih lebar. Juga semakin beragamnya aplikasi photo editor, mulai dari yang ramah pengguna hingga yang rumit setingkat profesional juga membuat keberagaman eksperimen dalam fotografi.
Menurut Anda seperti apa fotografi hari ini?
Fotografi hari ini lebih memberikan kesempatan bagi tiap individu; bukan hanya fotografer, untuk lebih mengeksplorasi diri mereka sendiri. “Warna” karakter foto yang disajikan setiap individu dapat berbeda-beda. Sekalipun ada beberapa fotografer yang memiliki ketertarikan foto yang sama; misalnya, human interest, tetap saja karakter yang dimunculkan dari fotografer tersebut bisa berbeda-beda.
Agus Hartomo Prakoso
Bagaimana awal mula perkenalan Anda dengan fotografi?
Sebenarnya dulu saya tidak begitu tertarik dengan fotografi. Saya baru mulai tertarik ketika mencoba Instagram, yang dulu masih belum terlalu populer. Dari situ, saya bisa bertemu banyak influencer menarik dan saya sangat tertarik untuk bisa membuat karya seperti mereka. Jadi, dari situ saya mulai belajar untuk mengeksplorasi fotografi lebih lanjut lagi.
Apa pengertian fotografi menurut Anda?
Menurut saya fotografi adalah bagaimana kita bisa memvisualisasikan apa yang kita lihat dan bisa berbagi dengan orang lain, agar mereka juga merasakan apa yang kita lihat.
Pendekatan seperti apa yang Anda gunakan untuk menciptakan sebuah karya fotografi?
Dengan cara belajar dari orang yang lebih dulu paham soal fotografi. Tidak perlu ketemu dan tatap muka, karena sekarang sudah zamannya media sosial dan internet. Jadi, dulu memang sering sekali untuk melihat, lalu saya mencoba untuk menerapkannya di foto saya dan mencoba untuk memodifikasinya, agar bisa membuat karya yang sesuai dengan ide dan keinginan saya.
Bagaimana Anda melihat fotografi yang berkembang dari dokumentasi jadi medium eksplorasi?
Ini hal yang seru. Kita jadi bisa lebih dituntut untuk menjadi lebih kreatif dan berbeda dari yang lain.
Bagaimana Anda melihat pengaruh teknologi terhadap fotografi?
Teknologi sekarang benar-benar membantu, karena kita bisa berbagi dengan teman-teman, maupun orang yang belum dikenal secara langsung. Kita juga bisa membuat pameran atau workshop melalui platform online yang dijalankan di rumah, namun bisa dikonsumsi secara global.
Teknologi menawarkan lintas media dalam berkarya, sehingga hasil karyanya tidak konvensional. Bagaimana Anda menggunakan teknologi dalam proses kreatif?
Saya memanfaatkan teknologi, contohnya beberapa media sosial seperti Path, Facebook, Twitter, dan terutama Instagram untuk berbagi karya. Dari situ juga, saya juga bisa dikenal oleh banyak orang yang sebelumnya tidak mungkin saya temui tanpa adanya peran teknologi hari ini.
Bagaimana cara Anda mengeksplorasi karya?
Cara saya mengeksplorasi karya saya adalah dengan menjadi diri saya sendiri. Karena saya adalah mahasiswa Arsitektur, jadi saya coba menggabungkan arsitektur dan fotografi. Jadilah karya saya seperti sekarang ini.
Hal apa pada teknologi yang Anda rasa bisa membuat fotografi lebih eksploratif?
Tentunya peran teknologi sangat membantu untuk memudahkan kita dalam mengeksplorasi fotografi. Seperti yang bisa kita bisa lihat, karya orang lain bisa memicu kita untuk lebih kreatif. Teknologi juga bisa membantu kita dalam hal lain, seperti bisa tahu lokasi-lokasi yang belum terjamah, serta bertemu klien-klien tanpa perlu bertemu secara langsung.
Menurut Anda seperti apa fotografi hari ini?
Fotografi pada hari ini benar-benar luas dan siapa saja bisa menjadi seorang fotografer. Tidak perlu menjadi “fotografer profesional” yang sesungguhnya, tapi setidaknya dengan adanya media sosial dan internet, kita bisa seperti mereka dengan belajar dan mencoba memahami karakteristik fotografi yang disuka.
Dua sosok kreatif Tomo dan Badar adalah representasi fotografi hari ini yang muncul sebagai finalis Go Ahead Challenge tahun ini. Akan ada 5 pemenang yang terdiri dari 4 pemenang untuk subkultur style, fotografi, visual art dan musik yang akan dipilih Mentor, serta Pemenang Favorit yang dipilih oleh publik. Vote Pemenang Favorit di GoAheadPeople.com dengan memilih karya yang menarik untuk menstimulus regenerasi dalam ranah fotografi Indonesia.