Setiap hari kita menjadi bagian dari koreografi urban. Tubuh kita memiliki sensitivitas tinggi dan kemampuan yang beragam untuk memungkinkan kita, para penduduk kota, menanggapi berbagai dinamika di lingkungan kita. Groove Space merupakan sebuah rangkaian penelitian dan pertunjukan yang dimulai sebagai sebuah proyek kolaborasi di Berlin dan sampai sekarang telah pula direncanakan dan dilaksanakan di beberapa kota lain yaitu Zürich, Freiburg, Düsseldorf, dan Tokyo. Di kota-kota tersebut koreografer dan peneliti tari kontemporer Sebastian Matthias mengkaji hubungan antara ruang perkotaan, tubuh, gerakan, dan ritme.
Terinspirasi dari interaksi-interaksi yang terjadi dalam lingkup kecil yang kemudian membentuk semacam rantai dan jaringan di Jakarta, para penari akan bertemu dengan para penonton di satu titik yang telah ditentukan. Mereka kemudian akan berbagi ruang-ruang yang menjadi bagian dari konsep pertunjukan. Didukung oleh seniman intervensi Irwan Ahmett dan Tita Salina, penonton akan bergerak bersama para penari, misalnya dengan berkendara bersama dalam sebuah bus menuju lokasi pertunjukan akhir yang akan diisi oleh instalasi karya perupa Iswanto Hartono. Suatu instalasi bunyi dan serangkaian musik akan diciptakan khusus oleh kelompok muda yang memiliki berbagai bakat “Cut and Rescue“ untuk mengiringi dan menjadi bagian perjalanan penonton dan para penampil. Kostum para penari akan didesain oleh salah satu bintang dunia mode Indonesia saat ini yaitu Didiet Maulana dari IKAT Indonesia yang ciri khasnya adalah memakai bahan tenun ikat.
volution / groove space diproduksi eksklusif dalam rangka “Jerman Fest“ di Indonesia dan hanya akan ditampilkan perdana di Jakarta sebagai kota yang menjadi inpirasinya.
Sebastian Matthias belajar tari di Juilliard School di New York dan kajian tari di Free University di Berlin (MA). Pengalaman menarinya antara lain adalah bersama Nuremberg State Theater, Hubbard Street Dance Chicago (Amerika Serikat) dan Karin Hermes (Swiss). Dalam berkarya ia memfokuskan dirinya pada sistem improvisasi modular yang ia kembangkan bersama beberapa penari dan kolaborator setianya seperti Isaac Spencer, Lisanne Goodhue dan Deborah Hofstetter. Sebagian karya Sebastian Matthias adalah produksi independen, namun ia juga bekarya dalam konteks sebagai koreografer tamu tetap di beberapa institusi seperti di Tanzhaus NRW di Düsseldorf dan Cullberg Ballet di Swedia. Karyanya Tremor meraih penghargaan Dewan Juri Sophiensaele dalam rangka festival Berlin’s 100° 2011 dan kemudian diundang untuk ditampilkan dalam festival tari TANZPLATTFORM DEUTSCHLAND 2012. Karya Sebastian Matthias berikutnya, Danserye juga diundang dan ditampilkan dalam TANZPLATTFORM DEUTSCHLAND 2014. Sejak Maret 2012 ia mendalami lebih lanjut proses berkeseniannya dengan mengambil studi doktoral program ‘Assemblies and Participation: Urban Publics and Performance (Pertemuan dan Partisipasi: Publik dan Pertunjukan Urban)’ di HafenCity University Hamburg.
Premiere
26.11.2015
pukul 19:30 – 21:30
Komunitas Salihara,
Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta
PERTUNJUKAN 2
27.11.2015
pukul 19:30 – 21:30 (+ Artist Talk)
PERTUNJUKAN 3 & 4
28.11.2015
pukul 14.00 – 16.00
pukul 19:30 – 21:30 (+ Artist Talk)