Dalam tiga percakapan yang akan diselenggarakan sebulan sekali ini, Goenawan Mohamad akan membicarakan sejarah ide dan pengalaman nasionalisme, baik di dalam maupun di luar Indonesia, disusul dengan pandangan dan perdebatan tentang universalisme. Rangkaian percakapan ini akan ditutup dengan membahas sumbangan Marxisme bagi nasionalisme dan universalisme, serta pemikiran setelah Marxisme dan Leninisme ditinggalkan, khususnya oleh para pelopor pemikiran ’’post-foundational.’’
Goenawan Mohamad adalah penyair, esais dan jurnalis yang ikut mengalami pergulatan pemikiran di Indonesia pada era 1960-an, saat pertentangan ideologi dan seni memanas dan menghasilkan kubu-kubu. Buku terbarunya Faith in Writing (Singapore University Press, 2015) diluncurkan di Frankfurt Book Fair, 15 Oktober 2015.
Gratis dengan pendaftaran.
Terbatas untuk 30 peserta