In this open column submission, Garrin Faturrahman notes how songs that are sung in languages of unfamiliar language can bring comfort, and how there's so much to explore if people can overlook the stigma labelled as "weaboos".
Dalam submisi Open Column kali ini, Hasna Zahratil menuliskan caranya memaknai "keberlanjutan" suatu pertemanan yang bisa lestari di atas pasang surut kehidupan, dan bagaimana cinta platonik memiliki peran dalam mempertahankan pertemanan kita di setiap fase pendewasaan.
Dalam submisi Open Column ini, Reva Bagja Andriana, mengekspresikan keresahannya mengenai wacana aturan baru yang kehadirannya mempengaruhi situasi para pejuang komuter line.
Dalam submisi Open Column kali ini, Melati Suryodarmo, selaku Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2024, menuturkan bagaimana filosofi "subak" berperan dalam upaya Indonesia Bertutur untuk merawat budaya Indonesia di pergelaran budaya akbar ini.
Dalam submisi Open Column ini, Muhammad Iqbal Ramadhan, menuliskan pengalamannya saat menghadapi represi aparat seusai demonstrasi Indonesia Darurat. Di sini, ia membahas tentang privilese dan keadilan.
Dalam submisi Open Column kali ini, Muhammad Rizki Ardhana merenungkan mengenai nepotisme, kondisi politik dan runtuhnya demokrasi negara kita saat ini yang merugikan seluruh rakyat.
Dalam submisi Open Column kali ini, Aloysius Efraim Leonard merenungkan nasionalisme dari kacamata kelas menengah, sembari menyoroti pentingnya aksi kolektif untuk mengubah status quo dan memprotes kebijakan pemerintah yang merugikan.