Teks oleh Ditya N. Subagja
Foto oleh Various
Dalam ajang Venice Biennale 2017 bulan lalu, perupa asal Inggris, Damien Hirst menampilkan pameran karyanya yang diberi judul “Treasure from The Wreck of The Unbelievable’s”. Ia menampilkan karya-karya barunya dalam sebuah balutan pameran temuan ekspedisi, lengkap dengan sebuah video dokumenter seolah-olah Hirst mengangkat artefak-artefak tersebut dari dalam lautan. Dalam pameran yang dilangsungkan di Punta Della Dogana itu karya Hirst seperti mengubah pameran karya seni rupa menjadi eksibisi artefak kuno. Beberapa patung ditampilkan lengkap dengan “sisa” koral yang masih menempel seperti salah satu patung yang ia beri judul “Cronos Devouring his Children” Sempat tak melakukan pameran selama hampir 10 tahun, Hirst membuka ruang diskursus yang baik untuk merespon kesenian kontemporer dengan proses arkeologis yang dilakukan untuk menerjemahkan peninggalan peradaban.
Hirst mengeksplorasi berbagai teknik dan material seperti logam dari berbagai unsur yang ia tampilkan seperti seolah-olah perhiasan yang sudah tenggelam dan menjadi semacam harta karun. Usahanya ini membuka ruang wacana tentang apa yang disebut sebagai karya seni kontemporer dengan sesuatu seperti “harta karun”. Keduanya memiliki nilai dan tentunya “harga” yang juga hampir sama.
Menuju akhir penutupan pameran, ada satu isu kalau Hirst melakukan cultural appropriation atau mengambil dan mengakui sautu bentuk kesenian dengan menampilkan sebuah karya yang Hirst beri judul “Golden Heads (Female)” yang mengimitasi bentuk patung yang berasal dari Nigeria. Victor Ehikhamenor, seorang seniman dari Nigeria yang datang melihat karya tersebut langsung mengunggah foto karya dan memberi tambahan “the British are back for more!”. Menurutnya Hirst tak memberi pengetahuan yang layak mengenai Ife, bentuk kesenian patung kepala manusia dari Nigeria yang dengan khas memberi tekanan garis pada kontur wajah patung. Patung Ife adalah produk kebudayaan orang Yoruba dari Nigeria dan saat kolonialisasi Inggris di Nigeria berlangsung, beberapa patung tersebut ada yang dibawa dan disimpan di The British Museum.
Apa yang Hirst tampilkan pada showcase ini adalah koleksi karya yang dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan di banyak penjuru dunia dan pada kurun kesejarahan yang panjang. Koleksi karya Hirst ini merespon peninggalan peradaban dan pada patung “Golden Heads (female)” Hirst mengambil material emas untuk membalut patung yang sebelumnya dalam produk Ife menggunakan perunggu. Lewat sentimen seorang seniman asal Nigeria yang merasa kebudayaannya diambil oleh Hirst itu timbul satu pertanyaan: “Sejauh apa seni kontemporer bisa merespon bentuk dan nilai kebudayaan tertentu?”