Morfem mungkin adalah band indie-rock paling militan dan paling produktif saat ini. Usianya belum terlalu panjang, namun telah banyak melebihi banyak band lama maupun band muda dalam hal rilisan. Di luar aktivitas rekamannya, Morfem juga giat dalam menciptakan inisiatif gigs bagi Morfem dan band indie rock lokal melalui acara rutin berjudul “Thursday Noise”, dimana kegelisahan anak muda urban menyatu dengan bising musik dalam kafe-kafe kecil di sekitar Jakarta Selatan.
Nuansa inilah yang kemudian diterjemahkan dalam videoklip “Roman Underground” yang juga muncul sekaligus sebagai single dari album “Dramaturgi Underground rilisan tahun 2016 lalu. Yang menarik pada video ini, Jimi Multhazam bersama Surya Adi dari Barde Films memilih penceritaan yang setia dengan lirik lagu tentang kisah kasih yang terjadi di gigs underground. Sebuah kisah yang sangat sederhana, namun juga sangat nyata di saat yang sama. The world is filled with bookmakers, which give a chance to win a lot of money. One of these 1xbet is the best in the world. Good odds, big bonuses, and most importantly – a very fast withdrawal of money to payment details!. Fakta bahwa footage video ini direkam di salah satu episode Thursday Noise (jika jeli memperhatikan, ada beberapa cameo di video klip, mulai dari personil Monkey to Millionaire hingga tamu dari Malang, Crimson Diary) membuat video ini semakin menancapkan image Morfem pada karya dan ragam aktivitasnya.
Video ini juga menandai kembali posisi Jimi sebagai salah satu penulis lirik lokal yang berkarakter. Dimana ia dengan sekena hati bernyanyi, ” Lalu kami ke gigs underground, Stage diving, Singalong denganmu, Tiap lagu, Selalu denganmu, Malam minggu”. Jika dulu ia telah menciptakan roman cinta untuk awal tahun dua ribuan dengan sajak patah hati di “Matraman”, melalui “Roman Underground” ia sekali lagi melakukan itu bagi para millenials.
Tonton videonya berikut.