“Sebab kita bersukacita bukan karena memotong padi; kita bersukacita karena memotong padi yang kita tanam sendiri.” – Multatuli, Max Havelaar: Or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company
Dalam beberapa tahun terakhir, berkembang tendensi dimana sebuah produk dimaknai tak hanya dari hasil akhirnya, melainkan dilihat secara menyeluruh. Mulai dari awal mula barang mentah, kandungan, proses mengolah hingga presentasi penyajiannya. Semua dinilai setara esensinya. Budaya ini mengajak konsumen untuk memiliki pengetahuan yang lebih dalam proses konsumsi, tak hanya sekedar sistem menghabsikan nilai guna sebuah barang. Produk yang dikonsumsi diapresiasi pada setiap tataran dan tahapannya.
Meja Makan #1: Saidjah & Adinda berada garis terdepan sebagai bagian dari budaya apresiasi ini. Diinisiasi oleh Kushandari Arfandewi dari Kelinci Tertidur, seri pertama Meja Makan adalah sebuah acara yang mengkombinasikan khasanah penganan nasional dengan elemen-elemen yang sebelumnya belum pernah dipertemukan sebelumnya dalam sebuah gelaran. Di dalamnya, digabungkan elemen desain dan seni yang kemudian dijalin rapi di atas tema sastrawi yang menjadi garis merah acara. Dengan bantuan dari Ruth Marbun dan Eugenio Hendro yang masing –masing mengerjakan aspek seni dan produk desain dari acara, kisah Saidjah & Adinda yang diambil dari potongan tulisan Max Havelaar dihidupkan kembali. Karya dari Ruth Marbun yang mengambil nukilan dari tulisan Max Havelaar menghiasi dinding dengan penataan tableware dan furniture oleh Eugenio Hendro.
Tiga sesi menu yang disajikan mengambil inspirasi dari potongan narasi dari kisah hidup pasangan Saidjah & Adinda. Yang menarik, setiap menu diolah sedemikian rupa dari menu tradisional dengan twist yang membuat setiap hidangan menjadi semakin menarik. Penggunaan bahan baku yang secara spesial dipilih khusus dan diperkenalkan pada setiap tamu menambah kualitas tiga sesi sajian a la Kelinci Tertidur. Suasana Coworkinc sebagai setting tempat yang akrab dan hangat menjadi elemen tersendiri yang membuat spirit acara ini hidup. Ditambah dengan seleksi musik Indonesiana dari Mar Galo dan Udasjam, Meja Makan jelas sebuah acara yang akan ditunggu kelanjutannya.