Problema Nona 13. Mengulik Ekspektasi dan Asumsi Terhadap Perempuan bersama Marissa Anita
Lewat submisi nona-nona pendengar, Mar, Sanchia dan Marissa Anita membahas beragam topik mulai dari stereotip ‘Janda’ dalam masyarakat, hingga posisi perempuan modern yang tidak tertarik dalam pernikahan
Ilustrasi: Sanchia Hamidjaja
Walau isu feminisme semakin marak , masih banyak pemikiran kuno yang masih hidup dalam keseharian kita. Salah satunya adalah ekspektasi terhadap perempuan. Hubungan perempuan selalu dikaitkan erat dengan keberadaan laki-laki, hubungan romantis, terutama pernikahan selalu dipandang sebagai prioritas dalam hidup seorang perempuan. Tidak berakhir di situ, dalam hubungan pernikahan pun perempuan masih diharapkan untuk melaksanakan peran mereka sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Jika tidak, perempuan tersebut bisa saja terlihat aneh – sebuah outlier dalam masyarakat. Di episode Problema Nona hari ini, Mar dan Sanchia bergabung dengan seorang aktor dan jurnalis ternama, Marissa Anita. Dalam perbincangan hari ini, Marissa, Mar dan Sanchia mengulik ekspektasi dan asumsi terhadap perempuan bahkan di era modern ini. Lewat submisi nona-nona pendengar, mereka membahas beragam topik, mulai dari stereotip seputar Janda dan problematikanya, pengalaman hamil di luar nikah dan pernikahan yang terjadi karenanya, hingga cerita seorang nona muda yang tidak melihat pernikahan sebagai prioritas.
Bagaimana rasanya menjadi seorang wanita di Indonesia? Dari pencipta komik strip ‘Problema Nona’ di Whiteboard Journal, Mar dan Sanchia memperluas jangkauan mereka sampai podcast. Bergabung dengan co-host Kezia Alaia, mereka akan berbicara tentang pengalaman pribadi mereka menjadi seorang wanita di Indonesia.
Ingin berbagi cerita dengan nona-nona pendengar lainnya? Kumpulkan submisi kalian ke DM Instagram @problema.nona.