Meski Dianggap Gagal, Meta Tetap Ambisius Kembangkan Metaverse
Mengalami kerugian besar, Meta masih tetap ingin mengembangkannya.
Teks: Faesal Mubarok
Foto: Horizon Facebook
Kemerosotan teknologi mencengkeram Meta dan menyisakan hanya 11.000 karyawan lebih sedikit serta harga saham yang turun hingga 65%. Meta dilaporkan membakar lebih dari USD 10 miliar dolar ke dalam visi ambisius metaverse.
Sejak diluncurkan, tampilan metaverse hanya sedikit yang bisa ditampilkan, kecuali avatar dengan kaki yang hampir tidak berfungsi dan headset USD 1.500. John Carmack, insinyur legendaris yang bekerja untuk Meta, baru-baru ini bahkan menyebut akan berhenti. Sekarang, menjelang akhir tahun 2022, perusahaan mengatakan berencana untuk menghabiskan lebih banyak uang di tahun 2023.
Dalam postingan blog berjudul, “Why we still believe in the future” Chief Technology Officer Meta Andrew Bosworth mengakui hambatan keuangan yang ada tetapi perusahaan tetap akan berkomitmen untuk membuang sekitar 20% dari keseluruhan biaya dan pengeluaran perusahaan ke segmen Reality Labs untuk usaha di tahun depan.
Meta mengalami kerugian sebesar USD 9,44 miliar tahun ini menurut Insider Intelligence.
Minggu ini, co-creator Doom dan legenda programming John Carmack mengundurkan diri dari posisinya sebagai konsultan di Meta.
Meskipun proyeksi di tahun 2022 tampak seperti kegagalan, Bosworth selaku Chief Technology Officer mengatakan ia yakin para insinyur Reality Labs berhasil mengembangkan sebuah produk, The Meta Quest Pro, yang menempatkan perangkat keras canggih di tangan pengembang.
Ke depan, Meta ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk fokus pada cara membantu pengembang Horizon Worlds berhasil pada tahun 2023.