Teks: Septiana Noor Malinda
Foto: Quick Response Code Indonesian Standard

Kemudahan transaksi antar negara ASEAN akan segera dapat dirasakan masyarakat Indonesia. Pasalnya, Presiden Joko Widodo bersama Bank Indonesia baru saja meresmikan penggunaan antar negara Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Permulaan penggunaan QRIS antar negara akan dimulai dari Thailand. 

Diperjelas oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Wijoyo, QRIS dapat diterapkan secara penuh di Thailand untuk berbagai transaksi. Dengan demikian, masyarakat di Thailand tidak perlu melakukan penukaran valuta asing sebelum melakukan transaksi, namun hanya perlu memindai barcode. 

Kerja sama ini merupakan perwujudan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia tahun 2025 dalam upaya mendorong penggunaan mata uang lokal. QRIS dapat menjadi alat transaksi antar negara yang efektif dan efisien, seperti untuk UMKM dan pariwisata. 

“Kerja sama dimaksud ditargetkan untuk diluncurkan pada paruh kedua tahun 2023 dan diharapkan dapat memfasilitasi pengguna dalam melakukan pembayaran ritel secara instan, aman, dan efisien dengan memindai kode QRIS atau kode QR NETS yang ditampilkan oleh merchants,” ungkap Perry.

Untuk mendukung upaya ini, Perry mengaku bahwa gubernur bank sentral negara-negara ASEAN yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, telah bertemu pada Mei 2022 untuk membahas mengenai kesepakatan sistem pembayaran QR, fast payment, dan local currency. 

Jokowi turut mengungkapkan harapan dari kerja sama tersebut, “Kami harapkan terjadi efisiensi dan kita tidak hanya jadi pasar, jadi pengguna, tapi kita juga memiliki platform, aplikasi yang bisa nantinya penggunanya semakin banyak,” ungkap Jokowi.

Selain Thailand, penerapan QRIS di Malaysia dikonfirmasi paling lambat dilakukan pada semester I tahun depan, sedangkan untuk Singapura pada semester II 2023.