Walmart Hendak Susul Amazon dengan Menambahkan Layanan Streaming Sendiri
Walmart berencana saingi Amazon dengan membuat streaming platformnya sendiri. Ini sekaligus jadi percobaan kedua Walmart setelah sebelumnya mengakuisisi streaming platform Vudu pada 2010 lalu.
Teks: Ghina Prameswari
Foto: PYMNTS
Dilaporkan oleh The New York Times, saat ini Walmart sedang berdiskusi dengan beberapa raksasa layanan streaming seperti Netflix, Disney+, dan Paramount. Perwakilan Walmart menjelaskan bahwa upaya melebarkan sayap ke ranah layanan streaming dilakukan untuk membangun hubungan dengan pelanggan di luar dari toko fisik mereka.
Nantinya, layanan streaming akan jadi fitur tambahan pada aplikasi Walmart+, sebuah aplikasi yang sudah diluncurkan Walmart pada tahun 2020 lalu. Walmart+ sebetulnya punya kegunaan yang serupa dengan Amazon. Beberapa keuntungan yang pelanggan Walmart+ dapatkan termasuk potongan harga, kesempatan berlangganan Spotify Premium gratis selama 6 bulan, juga potongan harga untuk bensin.
Dalam beberapa tahun ke belakang, dapat terlihat adanya tren kerja sama antara perusahaan media dengan sektor industri lain. Bukan tanpa alasan, The New York Times mencatat adanya peningkatan pelanggan yang signifikan ketika kerja sama tersebut diberlakukan. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan pelanggan Disney+ hingga 25,5 juta setelah mereka menandatangani kesepakatan dengan Verizon.
Merespon terhadap rencana Walmart menjajal ranah streaming, Variety menyarankan Walmart untuk belajar dari strategi Amazon. Alih-alih berkompetisi dengan layanan streaming lain, Amazon justru menawarkan sebuah one-stop solution di mana pengguna bisa berlangganan layanan streaming apapun hanya dengan satu kali masuk di aplikasi Amazon.
Amazon juga menawarkan potongan harga bagi pengguna layanan streaming tertentu apabila mereka mengakses layanan tersebut lewat fitur Amazon Prime. Apabila Walmart mengimplementasikan strategi yang serupa dengan Amazon, mereka dapat menciptakan layanan streaming yang lebih ramah pengguna.