Alexander McQueen Angkat Keindahan Material Jamur di Koleksi Autumn/Winter 2022
Alexander McQueen kembali ke New York Fashion Week untuk pertama kalinya dalam 20 tahun untuk mempersembahkan koleksi AW22-nya, yang terinspirasi oleh magic mushroom.
Teks: Jesslyn Sukamto
Foto: Alexander McQueen
Pada tahun 1996, Lee Alexander McQueen membawa acaranya ke New York untuk pertama kalinya. Satu-satunya pertunjukan lain yang diadakan di kota itu, adalah pada tahun 1999, ketika dia menunjukkan koleksi Eye. Sekarang, merek tersebut kembali dengan membawa konsep baru, dipimpin oleh Sarah Burton dalam Autumn/Winter 2022 show ini.
Dalam dunia fashion, miselium — yang memiliki struktur seperti akar fungi — telah muncul sebagai alternatif sustainable untuk bahan kulit, yang juga telah dimanfaatkan oleh banyak brand-brand ternama seperti Stella McCartney, Hermes, dan Gucci. Miselium juga telah didayagunakan oleh startup lokal di Indonesia seperti Mycotech Lab. Saat ini, penggunaan bahan sustainable seperti fungi untuk menggantikan kulit hewan bukan tanpa preseden sejarah, ditambah dengan banyaknya masalah destruktif seperti perubahan iklim, polusi plastik, penggundulan hutan, dan lainya, ini malah makin mendorong ketenaran sustainable fashion dan juga lebih menyoroti beberapa brand yang menggunakan miselium sebagai alternatif kulit hewan. Miselium juga lebih ramah lingkungan, tahan lama, biodegradable, dan kokoh, bahkan dapat digunakan sebagai bahan konstruksi.
Sarah Burton, direktur kreatif Alexander McQueen sepertinya juga tidak mau kalah saing. Sarah berkata, “Miselium mengkoneksikan dari atap gedung pencakar langit tertinggi sampai ke tanaman, ke rumput, ke tanah, ke hewan dan manusia, Miselium memiliki kekuatan interkoneksi yang sangat mendalam, menyalurkan pesan berupa sinyal melalui struktur tersendiri yang unik dan ajaib. Miselium sebagai konsep sangatlah humbling, anggun, dan juga, sebagai metafora untuk interkoneksi dan komunitas antara sesama manusia, sesama kita semua.”
Koleksi Alexander McQueen di runaway AW22 diwujudkan oleh para model dengan items yang terinspirasi dari jamur — gaun bervolume yang tumbuh seolah-olah digali dari tanah, gaun korset yang menyalurkan siluet miselium dengan perpaduan rok yang asimetris — diiringi lagu “A Forest” oleh The Cure, membuat penonton merasakan sensasi back to earth dari deretan koleksi gaun mycelium-inspired tersebut.
Jamur sebagai metafora untuk interkoneksi dan komunitas di antara orang-orang tentu saja menjadi focal point koleksi AW22 McQueen, tetapi juga menjadi sebuah simbol; secercah harapan dalam momen-momen terpuruk sekarang. Sarah berkata, “Ketika kami kembali ke studio setelah Natal berakhir, ada sebuah jamur besar yang tumbuh di luar balkon kami dan yang menakjubkan adalah jamur itu muncul dari lantai beton di dekat jendela. Itu membuat saya berpikir, aksi destruktif apapun yang dilakukan manusia terhadap dunia ini, saya yakin alam akan bertahan. Alam adalah hal yang sangat surreal, bisa menaklukkan segalanya. Alam akan selalu menang.”
Tonton koleksi AW22 Alexander McQueen di bawah ini: