Things We Like: Comforting Chinese Cuisine
Dalam semangat Tahun Baru Imlek, berikut adalah Chinese Cuisine favorit tim kami.
Words by Whiteboard Journal
Tahun ini, perayaan Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 1 Februari 2022. Pada hari itu, keluarga berkumpul untuk menjalankan tradisi guna menyambut keberuntungan dan kebahagiaan bersama-sama. Diantara dekorasi serba merah, antisipasi menantikan angpau, dan persiapan menyalakan petasan; ada satu hal yang tak pernah luput dari hari ini. Ya, acara Tahun Baru Imlek selalu terasa lebih menyenangkan dengan makanan-makanan lezat dan bermakna untuk disantap bersama. Maka, dalam semangat Tahun Baru Imlek, berikut adalah Chinese Cuisine favorit tim kami!
M HILMI
Managing Editor
What:
Nasi Siram Ayam
Description:
Dulu pertama kali makan pas masih kuliah di Malang. Seorang teman menyebutnya “Nasi Ayam”- nama yang tampaknya juga populer di Jawa Timur. Di konteks yang lebih luas biasanya menu ini disebut Nasi Siram Ayam, membedakannya dengan Nasi Ayam ala Hainan. Nasinya biasanya digoreng dengan telor dan bumbu minimal, tanpa kecap/saos. Pas udah kelar, nasinya akan disisihkan dulu, lalu abangnya akan masak cah sawi dengan kuah mirip capcay + irisan daging ayam yang generous. Saat penyajian, dua menu yang sebenarnya udah enak masing-masing itu akan ditumplek jadi satu. Melipatgandakan kenikmatannya ke langit-langit citarasa. Tambahkan irisan cabe dan acar timun untuk sensasi yang lebih wholesome. Menu ini akan selalu relevan untuk semua shio yang ada.
SHADIA KANSHA
Editorial Staff
What:
Ifumie
Description:
Walaupun makanan ini bukan Chinese Cuisine asli, tapi kalau ditanya mengenai Chinese-Indonesian Cuisine, jawabanku pasti selalu Ifumie. Awalnya sih, agak bingung sih. Mie nya kok keras? Tapi setelah dicoba, sulit untuk tidak memesan-nya lagi.
Mie yang keras adalah tambahan tekstur yang tepat untuk sayur-sayur panas yang mengkilap akibat disiram kuah kental yang gurih. Dulu waktu masih kuliah, keadaan keuangan bisa dilihat dari topping Ifumie yang kupilih. Kalau cuma sayur, berarti lagi akhir bulan. Kalau lagi awal bulan, selalu pesan yang ada Seafood-nya.
Buatku, eating Ifumie is like eating fried food and not feeling guilty afterwards. Benar-benar makanan istimewa yang bikin kenyang, hangat, dan sehat.
MM RIDHO
Editorial Staff
What:
Bak Kut Teh
Description:
Daging, tulang, teh. Secara harfiah itulah artinya jika diterjemahkan dari bahasa Tionghoa berdialek Hokkien. Tapi, teh di sini merujuk pada kuah rempah-rempah yang melumuri iga babi dalam hidangan ini. Kurang dari setahun lalu, pacar saya memperkenalkan makanan ini. Saya terpesona dengan kekayaan rasa rempah di dalamnya dan sebuah rasa asing yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Melalui pencarian singkat di internet, barulah saya tahu bahwa itu adalah star anise (bunga lawang) dan dang gui. Sayangnya, Bak Kut Teh tidak masuk ke dalam daftar hidangan Sincia di rumah pacar saya setiap tahunnya. Huhu, curhat.
MARDHI LU
Graphic Design
What:
Bubur
Description:
Bubur, bukan nasi, bukan air. Ditambah apapun bisa. Tanpa apapun juga bisa.
Kasih pitan, kasih ayam suwir, merica, garam, kecap, sambal. Apapun juga pas
Dimakan pas sehat, pas sakit. Kapanpun juga bisa
Kelas atas, bawah, kanan, dan kiri pun bisa memakan sesuai versi masing-masing.
Sebuah makanan yang universal.
Nickname ‘Steam’ gue aja meng reference bubur. Bubur is the best food in the world.
MAR GALO
Problema Nona
What:
Kue Keranjang Goreng Lapis Talas
Description:
Kue keranjang yang digoreng dijepit talas atau ubi nambah tekstur dan mengurangi rasa manis kue keranjangnya. Cemilan ini selalu dibikin nyokap setelah malem Imlek karena sebelumnya kue keranjangnya dipake untuk sembahyang dulu.
NADA SALSABILA
Editorial Intern
What:
Hot Pot
Description:
My version of comfort food is anything ‘soupy’. Jadi kalau ditanya apa comforting Chinese food kesukaan gue, the answer is hot pot. Something about hot pot really calms me, apalagi kalau makannya di chinese restaurant. The ambience, the vibes, and of course the food, hehe. Apalagi kalau makannya bareng-bareng keluarga, seru banget! Gue gak bisa makan banyak-banyak, tapi kalau makan hot pot, it’s an exception.
HAFIZA DINA
Editorial Intern
What:
Bakpao
Description:
Menurut gua bakpao itu rasanya unik, apalagi yang isi daging. Komposisi adonan dan isinya selalu nagih, dan dalam sekali makan gak cukup cuma satu buah. Ditambah, bakpao itu selalu ngingetin gua sama masa kecil; mulai dari tukang bakpao yang keliling kompleks pakai sepeda, sampai pipi chubby yang kerap disamakan dengan bakpao. Bakpao gak hanya sekadar memiliki isi yang melimpah, tapi juga memori yang tumpah-ruah; gua dapat kehangatan bukan cuma dari si makanan, tapi juga dari kenangan yang tersimpan.
TITANIA CELESTINE
Editorial Intern
What:
Roast Duck
Description:
Tekstur roast duck yang bener bener just nice, chewy tapi firm, absolutely melts in your mouth– damn. Bener-bener salah satu hal yang bisa secara instan bikin seneng. Belom lagi kulitnya yang crispy, dagingnya yang gurih sama kaldu tulang dia sendiri– and the duck sauce???
Ketika gue pesen bebek panggang, gue selalu minta extra duck sauce, dan dikala duck sauce itu belom abis, akan gue pake buat makan dimsum yang lainnya. Talas goreng? Dip it in duck sauce. Cong fan cakwe? Dip it in duck sauce. Lobak? Dip it in duck sauce.
Legit. Can’t go wrong.
NANCY RUMAGIT
Editorial Intern
What:
Sapo
Description:
This is not an advertisement! (lol) But I just love this restaurant so much, bener-bener ngingetin sama masa kecil, terutama kalo lagi Imlek. Satu keluarga besar ketemuan di sini, makan bareng – gue sama kakak gue dulu suka main-main sama kecap asin, for some reason, because we were bored around the grown ups probably, terus nanti kecap asinnya tumpah ke meja and it’d be a whole thing. This restaurant is just peak childhood for me.