Prontaxan Presents “Rantau”
Daftar lagu yang menyelamatkan kami dari bisikan setan di tanah rantau.
Pada edisi Selected kali ini, Prontaxan menangkat salah satu fenomena sosial yang telah dialami berbagai generasi. Dalam menceritakan suka duka yang dirasakan ketika bertandang ke tempat jauh, mereka menghadirkan sederet lagu yang telah menyelamatkan mereka saat merantau.
“Merantau untuk menempuh pendidikan atau bekerja terkadang menjadi pilihan yang sulit untuk dijalani. Mereka yang memilih jauh dari keluarga tentu harus menanggung homesick setiap waktu. Sama sulitnya ketika kami yang merantau meninggalkan kampung halaman di hari Sabtu dan Minggu untuk pergi ke ibukota demi sesuap nasi dan sekaleng susu dengan cara main musik dan pergi ke diskotik meskipun terkadang berat dan sedikit sulit meskipun banyak asiknya. Di balik raut wajah kami yang berenergi dan hepi-hepi, terkadang beban, harapan dan rasa kangen akan anak, istri, keluarga dan kampung halaman selalu mengingatkan kami akan kerasnya tanah rantau dan beratnya hidup sebagai perantau. Terkadang juga kami hampir putus asa, terjatuh dan tak tau arah jalan pulang, hingga kami tenggalam dalam lautan luka dalam.
Sampai akhirnya kami terpojok di suatu peristiwa yang hampir membuat kami lelah, menyerah, longsor dan hampir mengikuti bisikan setan. Dari peristiwa itulah yang membuat kami menemukan cara mensiasati masalah dan mengobati rasa kangen kami saat di tanah rantau yaitu mensiasati dengan mendengarkan lantunan lantunan nada yang mempunyai lirik yang sangat mewakili perasaan kami saat berada di perantauan.
Jalan kaki terkena ranjau,
Ranjau dibuang ketanah lapang.
Bila sudah pergi merantau,
Pantang pulang sebelum terbang.”