Bekerja sama dengan Dazed, Acute Art Menggelar Workshops Gratis mengenai Augmented Reality
Workshops bernama “Unreal City Live” ini akan digelar pada 15 Desember mendatang dibagi menjadi empat sesi diisi dengan pembahasan dan seniman yang berbeda-beda.
Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Dazed / Acute Art
Berlangsungnya pandemi akhirnya harus mengalihkan sementara fungsi galeri ke ruang virtual ketika hendak menggelar sebuah pameran seni. Ruang publik terbuka menjadi salah satu tempat yang sampai saat ini masih bisa dinikmati dengan syarat mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Acute Art dan Dazed untuk membuat sebuah festival berbentuk pameran publik yang digelar di London, UK, tepatnya antara Waterloo Bridge dan Millenium Bridge.
Acute Art dan Dazed menjadikan karya seni digital “Augmented Reality (AR)” sebagai tema yang diusung oleh pameran seni berjudul “Unreal City” ini. Mereka memboyong sejumlah seniman untuk berpartisipasi, di antaranya adalah Olafur Eliasson, Cao Fei, Alicja Kwade, Koo Jeong A, and Marco Brambilla, Darren Bader, KAWS, Bjarne Melgaard, dan Tomás Saraceno. Pameran ini pertama kali dibuka pada tanggal 8 Desember lalu dan akan berlangsung hingga 5 Januari mendatang.
Pameran ini terdiri dari tiga puluh karya digital yang hanya bisa dinikmati melalui AR, para pengunjung diwajibkan mengunduh aplikasi Acute Art yang sudah disiapkan untuk bisa melihat sculptures sepanjang Waterloo Bridge sampai Millenium Bridge.
Cao Fei memberi pendapatnya mengenai berlangsungnya “Unreal City” dan pengusungan seni dalam AR, ia berkata “The boundary between the virtual and the real is becoming obscure, which exists in memory, history, and the interweaving of imagination and reality, with this in mind, we will have a broader understanding of reality, space, and temporality. As we come to accept that augmented reality is also part of reality, it will be the multiverse of our future existence and perception.”
Acute Art dan Dazed juga menggelar rangkaian digital workshops bertajuk “Unreal City Live” yang akan berlangsung pada tanggal 15 Desember mendatang. Workshops ini nantinya dibagi menjadi empat sesi dengan pembahasan dan pembicara yang berbeda-beda. Sesi awal yakni “Unreal City: Obscuring the boundaries between the real and the virtual” dengan pembicara Cao Fei dan editor dari AnOther yakni Sophie Bew, mereka akan membahas bagaimana kita menggunakan seni, virtualitas, dan teknologi untuk menciptakan realita alternatif.
Sesi lainnya “Unreal City: The Curator’s Tour” yang akan diisi oleh Daniel Birnbaum dari pihak Acute Art, dia akan mengajak para pesertanya untuk bergabung dengannya dalam sebuah perjalanan sepanjang satu mil berisikan karya seni digital. Sementara “Web of Life: For a Real Augmented Reality” yang diisi oleh Tomás Saraceno bersama kurator, kritikus seni, dan sejarawan seni Hans Ulrich Obrist mendiskusikan puisi dan arsitektur laba-laba, kabarnya Saraceno akan mengajak untuk melihat studio koleksi laba-labanya.
Lalu yang terakhir adalah “Is this the Real Life?” yang akan diisi oleh Bjarne Melgaard dan Thomas Gorton dari Dazed untuk mendiskusikan realitas virtual, memori, pikiran, substansi psikedelik, dan media sosial di akhir pembahasan.
Jika kalian tertarik untuk mengikuti salah satu atau semua rangkaian workshops “Unreal City Live”, kalian bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan akses gratis dan informasi lebih lanjut mengenai acara tersebut di sini.