Pameran Drive-Thru, Inovasi Terbaru di Tengah Pandemi oleh Sebuah Museum Seni di Rotterdam
Ingin tetap sediakan pengalaman kultural yang aman bagi publik, museum Boijmans Van Beuningen bereksplorasi dengan drive-thru sebagai metode pameran seni alternatif.
Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Instagram / @rotterdam_info
Meski pada awalnya telah menyebabkan banyak keterbatasan untuk terus beraktivitas, pandemi yang disebabkan oleh COVID-19 juga telah memicu banyak pihak untuk terus berinovasi dalam mencari solusi. Kini, museum seni Boijmans Van Beuningen di Rotterdam, Belanda, akan meluncurkan sebuah eksibisi dalam format drive-thru guna menjaga kesehatan pengunjung. Digelar dari 1 hingga 23 Agustus mendatang, eksibisi “Boijmans Ahoy Drive-Thru Museum” diadakan di sebuah gedung serbaguna bernama Rotterdam Ahoy.
Eksibisi drive-thru perdana oleh museum Boijmans Van Beuningen ini ingin sajikan pengalaman menikmati seni yang menyeluruh secara langsung sekaligus menjaga jarak. Melalui layar-layar besar, eksibisi ini akan menampilkan 40 karya seni dari koleksi museum, beberapa di antaranya adalah kayra-karya oleh seniman seperti Bas Jan Ader, Paul McCarthy, Ugo Rondinone, Joep van Lieshout, dan Jim Shaw. Tak hanya itu, venue yang digunakan untuk eksibisi ini juga akan menampilkan instalasi oleh Bas Princen, Trenton Doyle Hancock, Anselm Kiefer, dan masih banyak lagi. Agar tetap menjaga keamanan dan keefektifan dari eksibisi, pengunjung dapat datang dengan mobil elektrik pribadi ataupun menyewa mobil elektrik yang sudah disediakan. Venue untuk eksibisi ini pun kabarnya juga akan membatasi pengunjung sebanyak 750 tiap harinya. Lalu, ingin ciptakan ulang pengalaman mengunjungi museum sebelum pandemi, venue ini juga tak lupa meregulasi kecepatan kendaraan di dalam arena eksibisi tersebut sehingga menyerupai laju pejalan kaki.
Penyajian ulang karya seni melalui drive-thru merupakan salah satu terobosan inovasi terbaru di tengah pandemi ini. Sebelumnya, berbagai institusi kesenian telah sajikan eksibisi secara digital, seperti “Acoustic Panels” di Casey Kaplan, New York ataupun pemindaian karya-karya ikonis seperti “The Last Supper” oleh Da Vinci melalui Google Arts.