“Kulminasi II”, Refleksi di Masa Pandemi oleh Dialog Dini Hari
Direkam di rumah masing-masing, grup asal Bali ini bercermin mengenai kecemasan dan kesendirian yang datang di tengah pandemi.
Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Dialog Dini Hari
Masa isolasi di tengah pandemi dan segala kecemasannya terkadang justru memicu banyak orang untuk berkarya. Maupun itu sebagai kegiatan untuk mengisi waktu, mengangkat kembali semangat yang sempat padam, ataupun sebagai bentuk menggalang dana. Bagi Dialog Dini Hari, berkarya dalam bentuk single baru, “Kulminasi II”, yang dirilis 17 April kemarin merupakan kombinasi dari ketiganya.
Karya terbaru dari grup asal Bali ini merupakan bentuk tanggapan terhadap krisis dari pandemi COVID-19. Melalui “Kulminasi II”, Dialog Dini Hari berkaca mengenai perubahan-perubahan yang telah terjadi kepada segala sistem sebagai dampak dari wabah ini, dari sosial hingga ekonomi. Dengan lirik-lirik seperti “Langitku membiru tak seperti biasanya”, single ini juga menyinggung tentang efek positif terhadap lingkungan akibat aktivitas-aktivitas dan segala kesibukan yang harus dihentikan untuk sementara ini. Tak hanya itu, trio yang terdiri dari Pohon Tua, Brozio Orah, dan Putu Deny Surya juga berkaca mengenai risiko hidup dan mati yang harus dihadapi oleh para tenaga medis yang telah berkorban sangat besar guna menangani pandemi ini.
Dengan Cempaka Suryakusuma sebagai seniman dibalik album art sekaligus merchandise t-shirt, Dialog Dini Hari juga mengimbau para penggemar mereka untuk memberikan donasi bagi para tenaga medis. Penggalangan donasi untuk sediakan APD bagi tenaga medis bagi Dialog Dini Hari merupakan upaya dalam tetap menjalin kebersamaan antara sesama di tengah krisis ini.
“Kulminasi II” sudah dapat dinikmati melalui berbagai layanan streaming musik atau melalui tautan di bawah ini.