Melihat Kembali Perjalanan Kreatif The Jadugar Lewat Buku Cetak Pertamanya
“THE JADUGAR: 15 Tahun Mengobrak-Abrik Video Musik Indonesia” akan segera rilis di awal tahun ini.
Foto: The Jadugar
Jika ingin mengupas balik masa kejayaan video musik di awal dekade tahun 2000-an, nama The Jadugar bisa disebut sebagai salah satu kolektif penting pada masa tersebut. Beranggotakan Anggun Priambodo dan Henry “Betmen” Foundation, karya mereka yang lekat dengan pendekatan DIY dapat dirasakan lewat video musik untuk The Brandals, NAIF, Slank hingga Peterpan. Dua dekade kemudian, walau landscape media telah berubah ke digital, semangat yang dibawa oleh The Jadugar pun masih hidup di anak-anak muda penerusnya. Dengan demikian, mereka pun kembali di dekade baru dengan buku arsip videografi mereka “THE JADUGAR: 15 Tahun Mengobrak-Abrik Video Musik Indonesia”.
Sebuah buku retrospektif yang mengupas perjalanan kreatif mereka selama 15 tahun, Betmen dan Anggun bersama dengan berbagai sosok yang pernah ikut bekerja sama dengan mereka pun ikut mengambil bagian dalam penyusunan buku ini. Menurut Anggun, misi utama dalam penerbitan buku ini adalah untuk dokumentasi, “…cita-cita untuk membukukan dokumentasi dari apa yang pernah dikerjakan bersama The Jadugar adalah yang selanjutnya kami bayangkan untuk direalisasikan setelah lima belas tahun semua itu menumpuk.”
Upaya untuk mendokumentasikan perjalanan mereka pun menghasilkan buku berisi sederet cerita di balik layar dari puluhan video klip mereka, ‘orang ketiga’ The Jadugar, kritik terhadap praktek Anggun dan Betmen, hingga bocoran-bocoran penting dari perjalanan karir mereka.
Disusun oleh The Jadugar bersama tim penyusun yang terdiri dari The Youngrr, M. Hilmi dan Mata Studio, buku ini juga akan berisi tulisan dari Arian Arifin, Cholil Mahmud serta Xandega Tahajuansya. Buku “THE JADUGAR: 15 Tahun Mengobrak-Abrik Video Musik Indonesia” akan segera rilis di awal tahun 2020 melalui penerbit Gramedia.