Teks: Wintang Warastri
Foto: Pitchfork

Terakhir kali FKA Twigs meluncurkan single dan album terbaru adalah tiga tahun lalu, dengan produksi suara elektronik penuh glitch yang menjadi ciri khasnya. Kali ini, ia kembali dengan suara yang sama sekali baru lewat “Cellophane”, lebih dari setahun setelah ia harus menjalani operasi pengangkatan enam tumor fibroid pada akhir 2017. Produksi audio dan video dari single terbarunya kali ini seperti mencerminkan perjalanan FKA Twigs setelah melalui proses tersebut, dimana setelahnya dia muncul sebagai sosok yang lebih merangkul kerapuhan dan sisi manusiawinya.

Audio “Cellophane” yang terdengar ‘mentah’ dan tidak melibatkan banyak efek sehingga menonjolkan berbagai sisi vokal Twigs yang sesungguhnya. Elemen-elemen pengiring suara Twigs juga terdengar minimal, hanya ada suara piano mengalun lambat dan serangkaian instrumen dawai bermain lembut. Masih terdapat efek suara elektronik dari synthesizer yang digunakan, namun penggunaannya jauh lebih tidak kentara dibandingkan lagu-lagu FKA Twigs sebelumnya. Vokal Twigs konstan terdengar cukup lirih sepanjang lagu, namun pada lirik-lirik tertentu ia menegaskan suaranya, bersenandung “And I / don’t want to have to share our love.” Komposisi suara yang terdengar lembut di awal, lalu bertambah keras kemudian ditutup dengan alunan yang kembali lembut menghipnotis pendengarnya agar menghayati perjalanan emosi Twigs.

Sebagai representasi visual dari “Cellophane”, atmosfer hangat tergambar dalam video tersebut melalui penggunaan warna-warna coklat, merah, hingga kuning keemasan. Dibuka dengan Twigs melangkah ke atas panggung diiringi applause, ia kemudian bernyanyi sambil menari diatas tiang yang tekniknya sendiri baru ia pelajari tepat setahun yang lalu, seusai operasinya. Performa yang prima di awal bukan berarti ia tidak pernah mengalami kemunduran yang ditunjukkan dengan adegan berikutnya dimana ia nampak terjatuh dari ketinggian namun perlahan mencoba bangkit kembali. Twigs menunjukkan kekuatan vokal dan fisiknya di dalam video tersebut, membuktikan kembalinya ia ke industri musik.