Daniel Lee Pertunjukan Debutnya Sebagai Creative Director Bottega Veneta
Bottega Veneta versi modern
Foto: Yahoo
Di tengah maraknya pergantian creative director di industri mode, merek high fashion asal Italia, Bottega Veneta pun mengalami hal sama. Pada bulan Juni lalu, diumumkan bahwa Tomas Maier akan hengkang setelah 17 tahun bekerja sebagai creative director dan akan digantikan oleh Daniel Lee yang sebelumnya berperan sebagai direktur ready-to-wear Celine. Sebagai desainer yang kiprahnya di industri masih sebatas di belakang layar, lulusan Central Saint Martins ini sebelumnya juga pernah bekerja di Maison Margiela, Balenciaga dan Donna Karan.
Sebelum koleksi debutnya di panggung runway Fall 2019, Lee menunjukan interpretasinya terhadap DNA Bottega Veneta dengan merilis koleksi Pre-Fall di Milan. Lewat 69 look, terlihat bahwa Lee paham betul atas spesialisasi Bottega yaitu dengan tekstur kulit dan pola intrecciato dan tidak segan untuk bereksperimen. Dengan koleksi ini pula, banyak yang mengira bahwa Bottega akan menjadi salah satu merek bagi mereka yang kehilangan sentuhan Phoebe Philo di Celine.
Pada koleksi Fall 2019, pendekatannya memiliki semangat yang sama dengan koleksi sebelumnya namun lebih berani dan inovatif. Masih berpusat pada penggunaan kulit dalam koleksinya, Lee bermain dengan bahan tersebut dengan cara berbeda-beda, mulai dari dibuat sebagai puffer coat, hasil potongan laser-cut disatukan menjadi rok pendek, hingga dipadu dengan neoprene untuk menjadi motocross gear. Knitwear dan tailoring juga hadir sebagai aspek dominan di koleksi debutnya, dengan desain di luar ekspektasi dan jauh lebih modern.
Melalui koleksi debutnya sebagai creative director, Daniel Lee berhasil mempersembahkan desain-desain menantang ekspektasi kebanyakan orang tentang Bottega Veneta sendiri. Sebagai debut ambisius dan berisiko tinggi, tentunya akan menarik untuk melihat visi milik Lee terhadap Bottega di koleksi-koleksi selanjutnya.