Desainer Brazil Ciptakan Produk Fashion Ramah Lingkungan Dari Kulit Ikan
Inovasi yang dibutuhkan di era industri fast fashion yang kini kian merebak.
Teks: Brigita Olga
Foto: Dezeen
Oskar Metsavaht, desainer asal Brazil mengejutkan dunia fashion dengan menciptakan pakaian berbahan dasar kulit ikan. Inovasi ini ia cetuskan sebagai alternatif dari fashion item yang menjadikan kulit ternak sebagai bahan dasarnya. Langkah ini juga ia lakukan sebagai bentuk protes atas deforestasi disebabkan oleh perluasan lahan industri peternakan yang merusak hutan hujan Amazon.
Secara spesifik, ikan yang digunakan adalah ikan pirarucu yang berhabitat di sungai Amazon. Sebagai bahan alternatif yang kualitasnya layak disandingkan dengan produk fashion berbahan kulit, produk yang didesain oleh Oskar ini dinilai jauh lebih aman bagi lingkungan karena memanfaatkan bagian yang tak termakan dari ikan. Ikan pirarucu memang salah satu jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat di Brazil, namun umumnya hanya bagian dagingnya saja yang dimanfaatkan, sementara kulitnya seringkali dibuang. Oskar pun melihat peluang dari fenomena ini dan mengambil keuntungan dari ‘sampah’ industri kuliner ini.
Adapun sederet produk fashion yang didesain Oskar dengan bahan dasar sustainable ini meliputi jaket, tas dan beragam aksesoris. Potongan kulit ikan yang tadinya terbuang, olehnya dirangkai hingga membentuk pola sisik ikan yang elegan dan seamless. Sifat dasar kulit ikan yang mengkilap juga jadi nilai tambahan dari produk-produk ramah lingkungan rancangan Oskar.
Inovasi semacam ini memang dibutuhkan di era industri fast fashion yang kini kian merebak. Bukan hanya tidak ramah bagi pekerja di pabriknya, namun produk-produk yang diproduksi secara masif dan tanpa henti oleh lini fast fashion, makin hari makin menambah jumlah limbah tekstil yang jika dibiarkan, bisa menjadi duri dalam daging bagi keseimbangan ekosistem secara global.