Eksplorasi Instruksi dalam Seni Kontemporer Bersama Duto Hardono
Menggunakan medium instruksi, Duto Hardono menawarkan pengalaman menikmati karya seni yang unik.
Foto: Febrina Anindita
Seni kontemporer tidak ada habisnya. Rasanya ungkapan tersebut akurat untuk menggambarkan bagaimana seni terus berkembang dan terlepas dari sekat, mulai dari format hingga mediumnya. Di ranah lokal pun terdapat nama-nama yang terus berupaya menampilkan karya unik dan Duto Hardono merupakan salah satu yang turut berkontribusi mengeksplorasi ruang berkarya tak terbatas dalam dunia seni kontemporer.
Jika sebelumnya Duto dikenal menggunakan medium benda dalam berkarya; baik itu video atau instalasi dan suara, akhir-akhir ini ia mulai bereksperimen dengan menggunakan instruksi sebagai mediumnya. Salah satu alasannya adalah untuk menjadi efisien ketika memproduksi sebuah karya – mengingat jika menggunakan media berupa benda, akan ada waktu dan ruang yang dikorbankan saat mempersiapkan serta memamerkannya.
Saat mendengar medium karya berupa instruksi, tentu efisiensi dan kebebasan menjadi stimulan akan improvisasi dan aktualisasi yang dihasilkan. Berkat tak adanya batasan nyata, pengolahan instruksi sebagai karya pun layaknya perjanjian tak tertulis antara Duto dan ‘aktor’ yang menjadi perpanjangan tangannya.
Pada pameran terbarunya, “KATA²: Aktualisasi dan Situasi Baru oleh Duto Hardono” di RUBANAH Underground Hub, Duto turut menggunakan instruksi – mengajak pengunjung untuk mengalami hingga menjadi bagian dari karyanya. Tak hanya 1, melainkan 12 aktualisasi ia tampilkan kepada pengunjung RUBANAH. Lewat memaksimalkan ruang dan waktu pada pameran ini, pengunjung mampu merasakan pengalaman yang tak biasa karena tak ada yang tahu kapan sebuah aktualisasi dimulai kecuali Duto dan para ‘aktor’.
Uniknya, jika Anda tinggal lebih lama untuk melihat situasi beragam yang ditampilkan, terlihat tegangan pada relasi antara ‘aktor’ dengan pengunjung. Kami pun datang menyaksikan dan seketika timbul pertanyaan, mengingat karya seni disarankan tidak disentuh dengan tangan kosong, mengapa aktualisasi ini; walau membuka ruang interaksi, pengunjung lebih memilih untuk menjaga jarak dengan para ‘aktor’?
Silahkan datang dan rasakan sendiri pengalaman menikmati seni kontemporer ala Duto Hardono.
Pameran:
24-29 September 2018
15.00-21.00
Basement Wisma GEHA
Jl. Timor 25
Menteng, Jakarta Pusat