Balmain Menggunakan Model CGI untuk Kampanye Terbaru
Balmain Army virtual diciptakan khusus untuk kampanye pre-fall.
Teks: Winona Amabel
Foto: Balmain
Bayangkan jika seiring dengan semakin mutakhirnya teknologi digital, maka bukan hanya teknologi analog namun makhluk hidup juga terancam digantikan. Bayangkan pula jika pekerjaan supermodel manusia dalam memperkenalkan katalog wearable digantikan dengan supermodel computer generated imagery (CGI). Ini tentu bukan ide cerita untuk salah satu episode di season “Black Mirror” mendatang, melainkan kampanye rumah mode mewah asal Perancis, Balmain, untuk musim Pre-Fall 2018.
Balmain telah menggunakan tiga supermodel CGI yang akan memakai versi digital dari koleksi Pre-Fall ini. Mereka meminta seorang fotografer sekaligus seniman digital asal UK Cameron-James Wilson untuk menciptakan Balmain Army virtual. Wilson yang terkenal dengan ciptaannya Shudu, supermodel CGI pertama di dunia, akhirnya menciptakan Margot dan Zhi, yang mana bersama Shudu mereka bertiga bergabung dalam kampanye Balmain. Sementara untuk membuat koleksi pakaian digital, Balmain mendapatkan bantuan dari agensi digital CLO.
Apakah kampanye Balmain ini menandai masuknya era baru dimana supermodel CGI dapat menggantikan pekerjaan supermodel asli? Kemungkinan tidak, setidaknya dalam beberapa dekade. Mungkin fenomenanya mirip dengan konser hologram J-Pop yang telah dilakukan sejak 8 tahun lalu yang menampilkan karakter CGI Miku Hatsune, namun sebetulnya tidak memberikan pengaruh berarti terhadap industri musik. Mirip dengan konser hologram tersebut, kemungkinan supermodel CGI ini hanya menjadi salah satu varian budaya dan gebrakan baru yang memasuki industri fesyen. Kebetulan diambil sebagai momentum oleh Balmain, dan patut diakui, ini merupakan strategi kampanye yang kreatif dan mengundang untuk dibicarakan publik.