Instagram Berusaha Meningkatkan Keamanan Pengguna Lewat Fitur Terbarunya
Upaya baru dari Instagram untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pengguna.
Teks: Winona Amabel
Foto: Wired.com
Menanggulangi isu keamanan dalam platform sosial media rasanya seperti menggali lubang baru untuk menutup lubang, terutama untuk platform dengan satu miliar pengguna dari seluruh dunia seperti Instagram. Pada satu masa, Instagram berhadapan dengan aktivitas spam robot, tak lama kemudian harus berurusan dengan pembajak SIM pencuri identitas pengguna. Sebagai platform yang digunakan untuk membagikan foto pribadi, lokasi, hingga membicarakan politik, tentu privasi dan keamanan adalah kebutuhan utama pengguna. Jika keamanan tidak terjamin, bisa-bisa para pengguna merasa kurang nyaman dan tidak mau menggunakan platform ini lagi. Karena itulah Instagram menginovasi beberapa fitur untuk meningkatkan keamanan penggunanya.
Dalam rangka peningkatan keamanan, Instagram sejak dulu telah membuat inovasi dengan fitur two-factor authentication menggunakan teks SMS untuk log in. Akan tetapi, masalah baru muncul ketika banyak peretas yang membajak SIM, atau disebut sebagai SIM hijackers, kemudian mengakses nomor telepon untuk mencuri identitas Instagram mereka. Atas dasar masalah itulah Instagram akan berintegrasi dengan aplikasi authenticators pihak ketiga seperti DUO Mobile dan Google Authenticator untuk menyediakan kode two-factor yang dibuat secara lokal dan lapisan keamanan tambahan untuk menanggulangi akun-akun peretas.
Instagram juga kini telah menyediakan fitur untuk melihat beberapa informasi tentang akun lain yang dapat diakses dengan mudah, untuk membantu pengguna membedakan akun asli dan palsu. Caranya adalah, buka tampilan profil akun yang ingin didapatkan informasinya, kemudian ketuk ikon ‘tiga titik’ di bagian kanan atas, kemudian pilih tab About This Account. Fitur ini kemudian akan memperlihatkan beberapa informasi tentang akun tersebut seperti tanggal dibuatnya akun, negara asal, dan arsip pergantian username akun tersebut. Kita juga akan bisa melihat ads yang dipasang oleh akun tersebut, dan akun-akun serupa dengan pengikut yang sama.
Sebetulnya fitur ini agak perlu dikontestasikan dari segi etika. Dengan memberikan informasi personal tersebut ke akun lain apakah Instagram telah melanggar privasi penggunanya? Namun ternyata akun ini hanya terbatas pada figur publik, celebrity, dan untuk membantu memerangi hoax, akun-akun tertentu yang khusus membagi informasi tentang kejadian serta isu sosial dan politik.
Meski Instagram telah memiliki fitur verified dengan simbol ‘ceklis biru’ untuk menandai akun seperti politisi, artis, brands, dan sebagainya yang telah terbukti asli, namun selama ini proses verifikasinya tidak transparan dan hanya bersifat satu arah. Kini Instagram berusaha memperbaiki itu melalui inovasi yang memperbolehkan akun dengan jumlah followers tertentu untuk melakukan verification request. Kemudian, mereka akan diminta untuk melengkapi formulir dan mengunggah foto ID resmi mereka.
Melalui inovasi-inovasi itu, Instagram juga berusaha untuk menciptakan ekosistem aman untuk pengguna, yang menghindarkan dari pelaku-pelaku dengan intensi buruk. Ekosistem yang aman ini juga akan memberikan rasa aman bagi para penggunanya sehingga merasa attached dengan platform tersebut.