Gudang Sarinah Bertransformasi Menjadi Gudskul untuk Mengembangkan Semangat Kolektif
Gudskul adalah ‘sekolah’, namun tidak ingin membangun identitas sekolah normatif yang mungkin ada di benak semua orang.
Teks: Winona Amabel
Foto: Gudskul
Setelah dua tahun digunakan sebagai ekosistem seni untuk beraktivitas dan berkarya, Gudang Sarinah Ekosistem ditransformasi menjadi ruang baru dengan tajuk Gudskul. Adapun pendidikan kolektif dan ekosistem belajar seni rupa kontemporer ini dibuka untuk publik, serta dibentuk oleh kelompok seni ruangrupa, Serrum, dan Grafis Huru Hara (GHH). Dirancang untuk menjadi ruang simulasi kerja seni, Gudskul mencoba untuk membawa semangat kolektif serta mengedepankan dialog kritis dan eksperimentasi. Versi lebih pendeknya, Gudskul adalah ‘sekolah’, namun tidak ingin membangun identitas sekolah normatif yang mungkin ada di benak semua orang.
Studi ini terbuka untuk seniman, manajer seni, kurator, peneliti, serta praktisi budaya. Peserta studi akan terlibat dalam ekosistem yang kolaboratif dengan akses ke jaringan kerja nasional dan internasional yang telah dibangun sebelumnya oleh Gudang Sarinah Ekosistem juga ketiga kelompok seni tersebut. Aktivitas kolektif yang akan dilakukan dan menjadi bagian dari proses pembelajaran adalah pameran, festival, simposium, serta residensi. Masa studi yang digelar akan berlangsung selama satu tahun yang dibagi ke dalam dua semester.
Gudskul sedang membuka aplikasi dari mulai tanggal 30 Juli hingga 20 Agustus mendatang. Untuk informasi lebih lanjutnya, dapat mengunjungi www.gudskul.art