Membahas Hip Hop Indonesia dari Kacamata Laze
Dari munculnya rapper-rapper hingga kolektif hip hop baru yang turut menggerakan skena hip hop lokal.
Words by Whiteboard Journal
Teks: Avi Amerta
Hip hop lokal merupakan genre yang kian berkembang dan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Meski begitu, kehadiran skena hip hop bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Kami berbincang dengan salah satu rapper ibukota, Laze, mengenai perkembangan hip hop di Indonesia 10 tahun terakhir ini.
Kenapa Anda memilih mengulik hip hop, bukan genre lain?
Hip hop memiliki ruang untuk menulis lirik yang detail dan bercerita. Awalnya masuk ke skena hip hop, saya masih berumur 15 tahun melalui ajang rap battle dan ketika itu menjadi juara, sejak itu saya memiliki keyakinan bahwa di genre inilah saya bisa bersinar.
Anda mulai berkecimpung di skena hip hop Indonesia sejak tahun 2007. Sudah 10 tahun lebih berlalu, bagaimana anda melihat skena hip hop lokal hari ini?
Tentu banyak sekali perkembangan yang terjadi. Terutama dengan kehadiran artis seperti Rich Brian yang bisa mendapatkan kesempatan untuk go international dan makin banyaknya talenta generasi baru yang bermunculan, kita dapat melihat regenerasi di skena hip hop lokal terus berjalan dengan sosok kreatif yang semakin berkualitas.
Skena hip hop muncul di dunia sebagai bagian penting dari sosial budaya sebuah society. Bagaimana anda melihat peran skena hip hop di Indonesia? Apakah efektif sebagai medium penyampaian pesan?
Di Indonesia bisa dibilang musik hip hop belum mengakar layaknya musik punk atau musik pop melayu. Kekuatan musik hip hop terletak dalam lirik dan tiap kata-katanya yang tentu akan menyampaikan pesan untuk masyarakat luas. Meski begitu, peran hip hop di Indonesia belum terlalu besar untuk menangkat sebuah isu layaknya di belahan dunia lain, misalnya di Amerika dimana hip hop memiliki peran besar dalam mengangkat isu sosial budaya dan menjadi sebuah movement.
Hip hop belum terlalu komersil di industri musik Indonesia. Sebagai salah satu artis yang mengangkatnya, bagaimana Anda melihat tanggapan masyarakat terhadap perkembangan hip hop lokal?
Dulu ada masanya rapper dianggap “nggak keren”, tapi terlihat sekarang masyarakat sudah lebih terbuka dengan genre hip hop. Berkembangnya media sosial juga turut membantu perkembangan tak hanya hip hop, tapi juga genre lainnya. Sekarang semua musisi dari genre manapun dapat dengan mudah mendapatkan segmen penggemarnya masing-masing tanpa harus mengkhawatirkan mana yang komersil dan mana yang bukan. Respon yang positif ini tentunya juga memberi dampak seperti mulai terbentuknya fanbase hip hop, serta kemungkinan-kemungkinan untuk berkolaborasi dengan musisi besar.
Lirik dalam musik hip hop memberikan ruang lebih untuk membahas isu-isu yang memiliki kompleksitas. Adakah cara tertentu yang menjadi inspirasi anda dalam membungkus isu-isu tersebut dengan cara yang tetap catchy?
Paling penting menurut saya adalah untuk keep it simple. Dalam penulisan lirik, tidak perlu mementingkan bagaimana agar terdengar pintar, yang penting adalah pemilihan kata yang cerdas dan mudah dicerna. Tidak perlu untuk outsmart pendengar dengan menggunakan metafora yang berat sehingga membuat pesan menjadi sulit dipahami.
Salah satu cara untuk mendorong regenerasi di dunia kreatif adalah lewat kompetisi. Apakah menurut anda kompetisi musik di sini cukup antusias terhadap perkembangan musik hip hop?
Dengan adanya kompetisi tentu merupakan langkah yang bagus untuk perkembangan hip hop. Indonesia memiliki banyak rapper berbakat, namun platform yang dapat mewadahi talenta-talenta ini belum banyak, sehingga dengan adanya kompetisi musik yang juga turut mewadahi perkembangan musik hip hop, saya rasa akan banyak juga orang yang berminat untuk turut serta menunjukkan bakat mereka dan menggerakkan skena ini.
Go Ahead Challenge tahun ini akan menggelar kompetisi musik segala genre, salah satunya hip hop. Kesegaran apa yang Anda harap dapat muncul dalam skena hip hop lewat kompetisi ini?
Selain munculnya talenta berbakat dalam kompetisi ini, saya juga berharap untuk melihat talenta-talenta yang mengenal diri mereka sendiri. Dengan mengenal diri sendiri tentunya juga akan membantu mereka dalam membuat karya yang autentik dan dalam perjalanan berkarya mereka nantinya.
Anda sudah melihat perkembangan 10 tahun hip hop setelah pertama kali Anda terjun ke dunia seni ini. Apakah Anda optimis dengan perkembangannya 10 tahun ke depan?
10 tahun lalu saat saya mulai di skena hip hop melalui rap battle, potensi berkembangnya skena hip hop belum begitu terlihat karena masih minimnya penggemar. Belakangan ini, hip hop juga mulai mendapatkan tempat dan menjadi bagian penting dalam pop culture tak hanya di luar negeri, tapi juga berdampak ke Indonesia. Dengan mulai munculnya rapper–rapper serta kolektif hip hop baru yang turut menggerakan skena hip hop, tentu saja saya lebih optimis dengan kemajuan skena hip hop ke depannya.