Teks: Carla Thurmanita

Foto: Dezeen

Berawal dari ketidakpuasan yang dirasakan oleh empat lulusan Institut Teknologi Massachusetts (MIT) akan jumlah harga yang dikenakan oleh merek makanan-makanan cepat saji yang sudah ada sekarang, mereka mendapat ide untuk membuat sebuah dapur robot yang nantinya dapat melayani hingga 200 makanan per jam, dengan harga berkisar US$ 7,50 untuk masing-masing menunya.

Adalah Spyce, sebuah restoran pertama di dunia yang memiliki teknologi dapur robotic, dibuka di Boston, AS. Penemuan ini menawarkan efisiensi waktu dan tenaga pembuatan fast food dengan menggunakan wajan-wajan mekanis guna menyajikan makanan secara otomatis hanya dalam waktu kurang dari 3 menit.

Adapun proses pemesanan dan pembuatan makanan di Spyce dirancang agar tidak mempersulit para konsumen. Untuk memulai, pelanggan diminta untuk menulis pesanan mereka menggunakan touch screen device yang sudah disediakan untuk kemudian pesanan akan mulai diproses di mana ada ‘runner’ tersendiri yang mengumpulkan dan membagi bahan-bahan sesuai menu yang dipesan, sebelum dikirimkan langsung ke salah satu wajan robot. Ketika semua bahan diterima oleh wajan robot, bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dalam satu penampung berbentuk silinder yang berputar, lalu dimasak pada suhu 450 derajat fahrenheit menggunakan teknologi induksi. Setelah selesai, baru makanan tersebut dituangkan ke dalam mangkuk oleh wajan-wajan tadi.

Jenis makanan yang disajikan di Spyce juga beragam; mulai dari nasi, mie/pasta, masakan kari dan tumis, makanan dari Thailand, Maroko, hingga masakan Latin. Selain itu, untuk memisahkan makanan cepat saji mereka dari fast food chain kebanyakan, para insinyur MIT ini juga mengajak kerja sama para koki dari restoran-restoran bintang Michelin, di antaranya Daniel Boulud dan Sam Benson, untuk mengembangkan daftar menu mereka. Dengan keunggulan-keunggulan seperti ini, dapat dikatakan Restoran Spyce menjadi satu inovasi yang sangat menonjol di dalam industri kuliner, terutama dalam bisnis kuliner cepat saji.