Burung-Burung Prenjak bercerita tentang seorang priyayi tua yang hidup sendirian, hanya ditemani burung-burung prenjak. Kicauan burung-burung itu seolah memberi kabar dan harapan kepadanya bahwa seseorang akan datang menjenguknya. Lakon ini mengolah kepercayaan masyarakat Jawa tentang “ngelmu titen” atau ilmu firasat dan terinspirasi dari puisi “Terbangnya Burung” (1994) karya Sapardi Djoko Damono.
Studio Taksu berdiri pada 1995. Dalam berkarya kelompok teater-tari ini mengangkatdampak kemajuan teknologi pada struktur sosial dan transisi masyarakat agraris ke masyarakat industri. Studio Taksu telah menciptakan lebih dari 40 karya yang dipentaskan di Indonesia dan mancanegara.
BELI TIKET di sini
Umum: Rp75.000
Pelajar/Mahasiswa: Rp50.000