Pada hari Minggu, 04 Oktober 2015, whiteboardjournal.com bekerja sama dengan Komunitas Salihara menggelar diskusi Lost in Translation di Serambi Salihara. Sebagai bagian dari gelaran Bienal Sastra 2015, diskusi ini merupakan upaya untuk melihat lebih jauh proses dan intensi pada aktivitas alih bahasa. Pilihan topik tersebut merupakan respon terhadap Indonesia yang menjadi Guest of Honor di Frankfurt Book Fair 2015, sekaligus untuk membahas posisi sastra Indonesia di pasar internasional.
Yusi Avianto Pareanom dan Rain Chudori adalah dua pembicara pada diskusi ini. Keduanya dipilih dengan pertimbangan bahwa background masing-masing bisa menjadi representasi yang ideal mengenai dunia penerbitan, aktivitas translasi, hingga tren di anak muda mengenai dunia penulisan.
Diskusi berjalan cukup menarik dengan jawaban dari Yusi dan Rain yang cukup sering menggelitik dan membuka wawasan baru. Pembahasan mengalir dari pembicaraan mengenai esensi pasar internasional, berbagai kendala yang dihadapi dalam proses alih bahasa serta hubungannya dengan bagaimana proses bagi penulis untuk memasuki pasar global, hingga kemungkinan-kemungkinan baru yang terbuka dengan jalur-jalur penerbitan dan promosi alternatif yang kini dimungkinkan oleh teknologi dan internet. Berbagai pertanyaan dan tanggapan dari penonton juga semakin melengkapi cakupan bahasan diskusi ini.