Kemarin (7/3) majalah musik asal Inggris, New Musical Express (NME) mengabarkan bahwa edisinya di bulan Maret 2018 merupakan salam perpisahan atas perjalanan panjang karirnya selama ini.
Whiteboard Journal kembali membuka program internship!
Selama menjadi intern, beragam departemen dalam Whiteboard Journal akan menjadi keseharian, mulai dari editorial hingga marketing yang mengolah data untuk konten situs kami.
Intern juga akan mendapat proyek khusus yang didesain untuk mendorong kreativitas dalam mengolah sebuah konten di bawah supervisi Whiteboard Journal. Ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan potensi dalam mengonsepkan sebuah ide dan mendapat platform untuk menunjukkannya langsung ke publik.
Jika tertarik, silahkan kirim cover letter, CV dan contoh artikel ke info@whiteboardjournal.com dengan judul email WI. Untuk info lebih lanjut, silahkan kirim ke pertanyaan ke email yang sama.
Syarat:
- Tinggal di Jakarta, karena kantor kami terletak di Kemang
- Bisa dan bersedia menjadi intern full-time, 5 hari seminggu
- Memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan Indonesia
- Memiliki ketertarikan terhadap beragam hal, mulai seni, desain, musik, fashion, kultur bahkan sosio ekonomi
- Memiliki pengetahuan luas dan keinginan untuk terus belajar
- Memiliki skill Photoshop menjadi nilai lebih!
Setelah Pemilu langsung, muncul beberapa lembaga survey politik di Indonesia yang memberikan prediksi pemenang secara terbuka. Kami menemui salah satu peneliti politik dari CSIS, Arya Fernandes untuk menggali mengenai skema politik domestik yang penuh spekulasi dan peta politik internasional pasca terpilihnya Presiden Ameria Serikat.
Berbincang dengan Jakarta dengan sejarawan JJ Rizal. Mencoba mengenal lebih dalam mengenai akar budaya dan keberagaman yang mendasari dibentuknya Betawi yang kini mulai terlupakan karena minimnya pemahaman kita mengenai sejarah.
Andina Dwifatma adalah seorang penulis dan pengajar di salah satu universitas swasta di Indonesia. Whiteboard Journal menemuinya di sela kesibukannya sebagai pengajar untuk membahas guna fiksi sebagai alat penyampaian premis yang mampu menawarkan dunia alternatif bagi manusia.